Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Fokus ke Pengembangan Vaksin Merah Putih

Pemerintah fokus mengembangkan vaksin Merah Putih,. Menurut Menteri BUMN Erick Thohir, hampir Rp70 triliun uang negara dibelanjakan untuk membeli vaksin.
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021./Antara/Dhemas Reviyanto
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). Vaksin COVID-19 buatan Indonesia yang diberi nama vaksin Merah Putih tersebut ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2021./Antara/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah kekhawatiran tidak tercukupinya ketersediaan vaksin Covid-19 secara global, pemerintah memantapkan fokus terhadap pengembangan vaksin Merah Putih yang ditargetkan bisa disuntikkan pada 2022.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan progres pengembangan vaksin Merah Putih memang masih sangat awal, tetapi rencana penyuntikan menggunakan vaksin tersebut dinilai sangat penting karena berdampak kepada arus kas negara.

“Perkembangan vaksin Merah Putih terus dipantau. Soalnya, hampir Rp70 triliun uang negara dibelanjakan untuk membeli vaksin. Sayang, kalau uang segitu mengalir terus ke luar negeri,” ujar Erick dalam Rapat Kerja di Komisi VI DPR RI pada Rabu (20/1/2021).

Akhir tahun lalu, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang P. S. Brodjonegoro memastikan percepatan uji klinis vaksin Merah Putih dengan target bisa mulai diproduksi secara massal pada akhir 2021.

Kemenristek telah berkomunikasi dengan PT Bio Farma (Persero) dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), serta mengeluarkan surat keputusan menteri untuk melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM).

Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman sebelumnya mengatakan proses laboratorium vaksin Merah Putih diperkirakan baru rampung pada Maret 2021, kemudian diteruskan ke PT Bio Farma untuk diproses lagi ke dalam tahap uji klinis.

Eijkman sebagai penyedia bibit vaksin memastikan protein yang dihasilkan mampu membangkitkan sistem imun yang aman serta halal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper