Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan mobil Eropa anjlok terbesar tahun lalu karena permintaan yang relatif tangguh di paruh kedua tidak mampu menutupi penurunan selama masa awal pandemi Covid-19.
Asosiasi Produsen Mobil Eropa mengatakan pendaftaran kendaraan baru sepanjang 2020 anjlok 24 persen, penurunan tahunan terbesar sejak pencatatan dimulai pada 1990. Pencapaian yang kuat untuk tahun ini untuk Volkswagen AG dan PSA Group membatasi penurunan industri pada Desember menjadi hanya 3,7 persen saja.
Produsen mobil berhasil mengatasi langkah-langkah pemerintah untuk menahan penyebaran virus corona seiring berlalunya tahun, dibantu oleh subsidi dan dealer yang mulai membuka layanan jual online. Namun jatuhnya penjualan pada Maret, April dan Mei terbukti sulit untuk kembali. Sebaliknya, pasar mobil China berkembang sepanjang paruh kedua.
Penguncian berkelanjutan akan membebani permintaan pada bulan-bulan pertama tahun ini. Michael Dean, analis otomotif Eropa Bloomberg Intelligence memperkirakan penjualan akan naik 13 persen tahun ini, meski masih 15 persen di bawah level 2019.
Sementara itu, kendaraan listrik adalah titik terang. BloombergNEF memperkirakan bahwa penjualan kendaraan hibrida plug-in di Eropa melebihi penjualan di China untuk pertama kalinya. Peneliti memperkirakan 1,9 juta akan dijual pada 2021, kira-kira 40 persen dari pasar global.
Bloomberg Intelligence juga mengatakan mobil bertenaga baterai akan melampaui penjualan mobil diesel pada kuartal keempat untuk pertama kalinya.
Baca Juga
Total registrasi pada Desember naik 8,2 persen untuk VW Group dan 1,7 persen untuk PSA, dua pembuat mobil terlaris di Eropa. Penjualan turun 15 persen bulan lalu untuk Daimler AG, 16 persen untuk Renault SA dan 9,5 persen untuk BMW AG.
Berdasarkan negara, pengiriman meningkat 9,9 persen di Jerman dan sedikit berubah di Spanyol pada Desember, sementara pendaftaran di Italia dan Prancis menurun dua digit.