Bisnis.com, JAKARTA - Komitmen pemerintah untuk melibatkan pengusaha lokal serta mikro, kecil, dan menengah dimulai. Ini ditandai dengan penandatanganan yang disaksikan oleh Presiden Joko Widodo.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi tujuan dari investasi yang berkualiltas dan inklusif.
“Ini meliputi antara keseimbangan antara pulau Jawa dan luar pulau Jawa baik itu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dan keseluruhan Indonesia. Di samping itu juga dari ukuran PMA [penanaman modal asing] dan PMDN [penanaman modal dalam negeri],” katanya saat sambutan sebelum panandatanganan, Senin (18/7/2021).
Bahlil menjelaskan bahwa jauh dari itu semua, investasi yang masuk ke Indonesia harus memberi dampak bagi ekonomi di daerah. Untuk itu, tidak ada cara lain selain kolaborasi antara pengusaha besar baik dalam dan luar negeri dengan daerah.
“Hari ini jumlah pengusaha besar berjumlah 56 yang tanda tangan baik asing dan dalam negeri dengan 196 UMKM,” jelasnya.
Bahlil menuturkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang baik harus dibarengi dengan pemerataan ekonomi. Berdasarkan pertemuan timnya dengan kepala daerah, mereka selalu ingin agar dana desa bisa juga ikut mengambil bagian.
Baca Juga
Saat ini, dana tersebut berfungsi tapi belum maksimal. Oleh karena itu, kolaborasi yang dilakukan adalah jawaban agar investasi yang masuk juga bisa meningkatkan ekonomi daerah dan nasional.
“Investasi Rp1,5 triliun ini adalah UMKM yang melakukan supply chain [rantai pasok]. Jadi ini modernisasi,” ucapnya.