Bisnis.com, JAKARTA – Mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) naik kelas, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memfasilitasi kerja sama dengan usaha besar.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa program ini diselenggarakan untuk menegaskan kembali pentingnya kemitraan antara investasi yang dilakukan oleh pengusaha besar nasional maupun asing dengan pengusaha nasional yang ada di daerah atau UMKM lokal di wilayah proyek investasi.
“Minggu depan [Senin] akan ada penandatanganan komitmen kerja sama antara PMA/PMDN [penanaman modal asing/penanaman modal dalam negeri] dengan UMKM-UMKM mitranya. Acara ini akan disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dari Istana Negara. Karena memang sejak awal ini adalah arahan Bapak Presiden kepada kami,” katanya melalui keterangan tertulis, Minggu (17/1/2021).
Bahlil menjelaskan bahwa program kemitraan ini mengkolaborasikan 56 usaha besar yang terdiri atas 29 PMA dan 27 PMDN dengan 196 UMKM yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Kolaborasi merupakan arahan Presiden Joko Widodo agar setiap investasi yang masuk wajib menggandeng pengusaha nasional atau UMKM lokal.
Kemitraan diyakini akan memberikan efek berganda kepada masyarakat lokal dengan hadirnya investasi di daerahnya. Bagi UMKM, manfaat yang dirasakan akan memacu kualitas produk serta membuka peluang UMKM untuk naik kelas.
“Jadi kolaborasi investor itu dilakukan oleh pengusaha lokal atau UMKM di daerah. Bukan yang ada di Jakarta. Tentunya, BKPM akan memfasilitasi dan menjamin UMKM yang dilibatkan memiliki kualifikasi yang baik, serta memenuhi syarat dan kriteria. Tidak sembarang UMKM,” jelasnya