Bisnis.com, JAKARTA – Pembangunan jalan tol ruas Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap akan memasuki tahap lelang pada kuartal I/2021. Ruas jalan tol tersebut merupakan perluasan dari pembangunan jalan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya.
Berdasarkan catatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), lelang pengusahaan akan berakhir pada awal kuartal II/2021. Adapun, Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) menyatakan tahap prakualifikasi pembangunan ruas jalan tol tersebut telah rampung.
"Selanjutnya, untuk tahapan pelelangan akan dilaksanakan pada akhir Januari 2021," kata Kepala BPJT Danang Parikesit kepada Bisnis, Kamis (14/1/2021).
Kementerian PUPR menjadwalkan pengadaan tanah jalan tol Gedebage-Tasikmalaya akan berlangsung pada Desember 2021 hingga Desember 2023. Sementara itu, proses pengerjaannya akan dimulai pada Desember 2022 sampai Desember 2024.
Sebelumnya, konsorsium PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) sebagai pemrakarsa proyek ini mengaku telah mengajukan dokumen prakualifikasi lelang tol sepanjang 206,65 kilometer tersebut.
Jasa Marga menyatakan bahwa sebagai pemrakarsa proyek tol Gedebage—Tasikmalaya—Cilacap, perseroan sudah mengetahui dengan baik kondisi lapangan proyek tersebut.
Baca Juga
Corporate Secretary Jasa Marga Agus Setiawan menjelaskan pihaknya bersama anggota konsorsium lainnya sudah mengajukan dokumen keikutsertaan dalam tahapan prakualifikasi lelang proyek tol tersebut.
Agus menyatakan konsorsium Jasa Marga merupakan pemrakarsa proyek tersebut, dan telah ditetapkan oleh Menteri PUPR sehingga telah mengetahui dengan lebih baik kondisi ruas jalan tol tersebut.
Dengan kelebihan itu, dia menilai akan mendukung Jasa Marga dan konsorsium dalam proses tender yang saat ini tengah berjalan di BPJT Kementerian PUPR.
BPJT telah melaksanakan prakualifikasi pelelangan jalan tol Gedebage—Tasikmalaya—Cilacap sepanjang 206,65 kilometer pada awal Agustus 2020. Proyek ini merupakan prakarsa badan usaha dengan memiliki hak menyamakan penawaran.
Berdasarkan catatan Bisnis, proyek jalan tol Gedebage—Tasikmalaya—Cilacap yang diinisiasi oleh PT Jasa Marga Tbk. dan PT Daya Mulia Turangga ini memiliki nilai investasi Rp57,59 triliun.