Bisnic.com, JAKARTA – Thailand mengumumkan program stimulus, termasuk bantuan tunai senilai 201 miliar baht (US$7 miliar) untuk membantu jutaan masyarakat dan pengusaha yang terdampak Covid-19.
Sekretaris Umum Dewan Ekonomi Nasional dan Pembangunan Sosial Danucha Pichayanan mengatakan bantuan tunai itu diperuntukkan bagi 30 juta orang, terutama para pekerja informal dan petani.
Dilansir Bloomberg, Selasa (12/1/2021), Menteri Keuangan Arkhom Termpittayapaisith mengemukakan setiap orang akan mendapatkan 3.500 baht setiap bulannya selama 2 bulan yang dimulai awal Februari tahun ini.
Arkhom menambahkan kabinet akan segera menyetujui proposal ini pada Selasa mendatang. Tak hanya itu, kabinet juga diperkirakan memperpanjang program yang sudah berjalan sebelumnya untuk memacu konsumsi domestik.
Hingga saat ini, pemerintah masih memiliki 209 miliar baht untuk membiayai belanja tambahan, dan juga bisa mengambil 260 miliar baht surplus dari program lainnya untuk membiayai bantuan tunai.
Thailand harus bergulat dengan kenaikan kasus Covid-19 hingga dua kali lipat dan membuat Negeri Gajah Putih ini memiliki akumulasi kasus Corona hampir 11.000.
Baca Juga
Pemerintah masih menahan dari untuk memberlakukan lockdown yang luas seperti yang dilakukan saat pandemi menyebar pertama kalinya. Pasalnya, lockdown yang luas diyakini justru memberikan tekanan yang berat bagi perekonomian.
Sebagai gantinya, pemerintah hanya memberlakukan pembatasan bisnis dan perjalanan yang didasarkan atas jumlah kasus di masing-masing wilayah.
Namun, sejumlah pengamat kesehatan justru menilai langkah pemerintah yang tidak tegas berisiko memperlama upaya untuk menekan penyebaran Covid-19.