Bisnis.com, JAKARTA - Buntut dari kerusuhan di Capitol Amerika Serikat pekan lalu, Deutsche Bank AG dan Signature Bank, menarik dukungan bisnis dengan Presiden Donald Trump yang juga miliarder itu.
Dilansir Bloomberg, Selasa (12/1/2021), sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan pemberi pinjaman Jerman itu telah memutuskan untuk tidak melakukan bisnis lebih lanjut dengan Trump dan perusahaannya. Trump berutang kepada pemberi pinjaman yang berbasis di Frankfurt itu lebih dari US$300 juta.
Signature Bank, pemberi pinjaman New York yang telah lama melayani keluarga Trump, menutup dua rekening pribadi di mana sang presiden menyimpan sekitar US$5,3 juta. Juru bicara perusahaan juga meminta presiden untuk mundur sebelum masa jabatannya secara resmi berakhir pada 20 Januari.
"Kami yakin tindakan yang tepat adalah pengunduran diri presiden Amerika Serikat, yang merupakan kepentingan terbaik bangsa kami dan rakyat Amerika," kata bank tersebut dalam pernyataan terpisah, dilansir Bloomberg, Selasa (12/1/2021).
Tindakan dua perbankan ini menyusul pemutusan hubungan layanan media sosial dan perusahaan lain dengan Trump setelah dia mendorong kerumunan di Capitol hingga menyebabkan insiden kekerasan yang memakan korban. Setidaknya lima orang tewas dalam kekacauan itu.
"Kemarin adalah hari yang kelam bagi Amerika dan demokrasi kita. Kami bangga dengan konstitusi kami dan mendukung mereka yang berusaha menegakkannya untuk memastikan bahwa keinginan rakyat ditegakkan dan transisi kekuasaan yang damai terjadi," kata kepala Deutsche Bank Americas Christiana Riley di akun LinkedIn-nya sehari setelah kerusuhan.
Baca Juga
Signature Bank telah melayani Trump dan keluarganya, termasuk Ivanka Trump, Jared Kushner dan Michael Cohen. Pada 2011, bank menunjuk Ivanka sebagai dewan perusahaan, tetapi mengundurkan diri beberapa tahun kemudian.
"Kami belum pernah mengomentari masalah politik apa pun dan berharap untuk tidak melakukannya lagi," kata Signature dalam pernyataannya.
Juru bicara itu juga mengatakan bank itu tidak akan melakukan bisnis di masa depan dengan anggota Kongres mana pun yang memilih untuk mengabaikan lembaga pemilihan.
Deutsche Bank bulan lalu mengatakan bahwa bankir lama yang mengurusi Trump, telah mengundurkan diri. Rosemary Vrablic, yang bekerja di divisi perbankan swasta, membantu mengelola hubungan Trump dengan bank tersebut ketika pemberi pinjaman Jerman itu mengeluarkan ratusan juta dolar kepada perusahaan Trump selama beberapa tahun.
Hubungan itu membuat pemberi pinjaman mendapat tekanan dari anggota parlemen dan jaksa penuntut untuk mendapatkan informasi selama kepresidenan Trump.
Organisasi Trump saat ini masih memiliki tiga pinjaman senilai sekitar US$300 juta di bank yang jatuh tempo pada 2023 dan 2024.
Sementara itu, Deutsche Bank telah menghadapi pengawasan atas hubungannya dengan Trump selama masa kepresidenannya. Perusahaan mengaku sangat prihatin tentang eksposur setelah pemilihan Trump dan mempertimbangkan untuk merestrukturisasi pinjaman. Namun akhirnya Deutsche memutuskan untuk tidak melakukan bisnis baru dengan Trump selama masa kepresidenannya.