Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat Federal Reserve mengatakan bahwa lebih banyak dukungan fiskal dan distribusi massal vaksin dapat menyebabkan pemulihan ekonomi AS yang kuat di paruh kedua tahun ini. Hal itu membuka diskusi untuk pengurangan pembelian obligasi atau tapering sebelum akhir tahun.
"Saya pikir Anda akan melihat paruh kedua yang sangat kuat dan pertanyaan saya adalah bagaimana kita melewati di mana kita hari ini ke semester kedua nanti," kata Presiden Fed Richmond Bank Thomas Barkin yang memberikan suara pada kebijakan moneter tahun ini, dilansir Bloomberg, Selasa (12/1/2021).
The Fed bulan lalu mengisyaratkan suku bunga akan tetap mendekati nol setidaknya hingga 2023 dan mengatakan akan terus membeli obligasi sebesar US$120 miliar per bulan sampai melihat kemajuan substansial pada lapangan kerja dan inflasi.
"Saya terbuka untuk itu, potensi tapering pada akhir 2021. Banyak hal akan tergantung pada bagaimana virus dan distribusi vaksin berjalan. Namun jika berjalan dengan baik, jika kita belajar dengan cepat, saya pikir ada beberapa potensi kenaikan yang baik," kata Presiden Fed Atlanta Bank Raphael Bostic.
Bostic mengatakan pertumbuhan bisa berubah menjadi lebih kuat dari yang diharapkan. Dia mencatat hal itu dapat mengarah pada pembahasan menaikkan suku bunga pada paruh kedua 2022 atau 2023, lebih awal dari perkiraan pembuat kebijakan lainnya.
Kepala Fed Dallas Robert Kaplan mengatakan dia berharap ekonomi akan pulih untuk setidaknya memungkinkan wacana tentang tapering akan dimulai pada akhir 2021. Kaplan memperkirakan pertumbuhan AS sekitar 5 persen tahun ini.
Baca Juga
Adapun, Barkin - meski tak memberikan kepastian kapan tapering akan dimulai - terdengar optimistis mengenai prospek ekonomi AS, tetapi mengakui bahwa pada awal tahun akan melemah oleh krisis Covid-19 yang berkelanjutan. Namun menurutnya, dukungan fiskal dan suku bunga yang tinggi akan menimbulkan masalah bagi perekonomian.
"Kami telah memberikan panduan hasil, bukan panduan tanggal, jadi saya tidak bisa memberi tahu Anda kapan waktunya tiba. Saya pikir gagasan tentang 'kemajuan lebih lanjut yang substansial' adalah cara yang tepat untuk memikirkannya," katanya.
Sementara itu, mengenai tapering, pejabat Fed telah menekankan bahwa pengurangan pembelian obligasi akan dikomunikasikan dengan baik sebelumnya untuk menghindari lonjakan imbal hasil obligasi.
Wakil Gubernur Fed Richard Clarida mengatakan bahwa dia tidak mengharapkan bank sentral untuk mulai mengurangi pembelian asetnya tahun ini meskipun ekonomi diperkirakan akan menguat.
Perdebatan tersebut mengingatkan pada taper tantrum pada 2013. Ketika itu pengumuman Gubernur Fed Ben Bernanke bahwa para pejabat sedang mempertimbangkan untuk berhenti membeli aset, memicu gejolak pasar keuangan yang hebat. Barkin menjelaskan bahwa mereka tidak ingin pengulangan terjadi.
"Saya pikir kita telah belajar dari enam atau tujuh tahun yang lalu. Saya berharap kami melakukan yang terbaik untuk berkomunikasi dengan baik," katanya.