Bisnis.com, JAKARTA — Wilayah kerja Blok Rokan disebutkan akan memproduksi minyak sebesar 165.000 barel per hari sepanjang tahun ini di tengah investasi pengeboran yang bakal digencarkan oleh PT Chevron Pacific Indonesia dan PT Pertamina (Persero).
Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin mengatakan bahwa jumlah produksi tersebut merupakan usaha terbaik yang akan dikejar pada tahun ini mengingat kondisi yang menantang dan batas waktu yang tidak banyak.
"Rata-ratanya kurang lebih di 165.000 barrel oil per day di Blok Rokan untuk 2021," katanya baru-baru ini.
Jaffee menambahkan bahwa Chevron akan menginvestasikan US$154 juta untuk mengebor di Blok Rokan sepanjang tahun ini. Pengeboran pertama telah dilakukan Chevron pada akhir Desember 2020.
Nantinya, setelah Blok Rokan beralih ke Pertamina, akan ada 84 sumur yang akan dibor oleh perusahaan migas pelat merah tersebut. SKK Migas tengah berdiskusi dengan Pertamina agar bisa mencapai target tersebut.
"Kita harus masif, agresif, dan efisiensi dalam mencapai target itu," ungkapnya.
Berdasarkan data kuartal III/2020, produksi Blok Rokan oleh Chevron Pacific Indonesia adalah sebesar 176.298 barel per hari. Realisasi tercatat 103,7 persen dari target APBN sebesar 170.000 bph dan 109,5 persen dari target WP&B 161.000 bph.
Adapun, pada 2019, lifting minyak di Blok Rokan menyentuh 190.131 bph sebelum adanya program pengeboran di wilayah kerja tersebut.
Sonitha Poernomo, Manager Corporate Communications PT Chevron Pacific Indonesia, mengatakan bahwa setelah mendapatkan seluruh izin yang diperlukan, Chevron memulai program pemboran kembali pada 29 Desember 2020 di Blok Rokan.
Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan salah satu komitmen untuk menjaga tingkat produksi pada saat transisi dan masa-masa mendatang yang akan memberi dampak positif bagi pemerintah dan operator berikutnya.
"Kami sangat mengapresiasi kepada semua pihak yang telah membantu," katanya.