Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Pariwisata Sandi Uno: Target Tidak Bisa Muluk-muluk

Menteri Pariwisata Sandi Uno menyebutkan pemerintah fokus memperketat protokol kesehatan ditempat wisata.
Menparekraf Sandiaga Uno bertemu Gubernur Bali I Wayan Koster, Minggu (27/12/2020) / Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekraf
Menparekraf Sandiaga Uno bertemu Gubernur Bali I Wayan Koster, Minggu (27/12/2020) / Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekraf

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S. Uno menyebutkan target terdekat yang dilakukan pihaknya di tengah pandemi Covid-19 adalah memastikan tempat-tempat wisata menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

"Pariwisata sangat bergantung terhadap aspek kesehatan. Kami enggak bisa kasih target yang muluk-muluk. Harus realistis bahwa kami harus dahulukan aspek keselamatan," tutur Sandi dalam acara diskusi bersama Kadin Jakarta, Selasa (29/12/2020).

Dengan realitas ini, lembaganya belum akan memasang target kunjungan wisata dalam jangka pendek.

Sandi juga berkata bahwa Kementerian Pariwisata siap berkoordinasi dengan kebijakan lembaga lain. Termasuk mendukung regulasi yang baru diterapkan Kementerian Luar Negeri guna mewajibkan Warga Negara Asing (WNA) pendatang baru untuk melakukan karantina minimal 5 hari.

Meski demikian, bukan berarti kunjungan wisatawan akan diabaikan.

Sandi berkata telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk kembali membuat industri pariwisata bergeliat. Utamanya untuk meningkatkan gairah wisatawan lokal yang disebutnya sebagai tumpuan utama saat ini.

"Sekarang tumpuan kita hanya wisatawan domestik. Paling tidak pada 2021 ini, sambil menunggu vaksin dan pulihnya kesehatan," imbuhnya.

Jelang pergantian tahun, pandemi Covid-19 masih menjadi momok yang belum mampu dikendalikan pemerintah. Hingga Selasa (29/12/2020) jumlah kasus kumulatif di Indonesia telah menembus angka 727.122 pasien terinfeksi.

Dari jumlah tersebut, baru 596.783 di antaranya dinyatakan sembuh sementara korban meninggal telah mencapai 21.703 jiwa.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper