Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perjanjian Dagang Brexit Diteken, Pebisnis Minta Tenggang Waktu

Meskipun kesepakatan tersebut telah menghilangkan prospek tarif dan kuota yang mahal untuk barang-barang, tetapi masih ada banyak perubahan dari standar perizinan baru hingga persyaratan dokumen yang harus diselesaikan pelaku usaha di Inggris.
Ilustrasi brexit/Reuters
Ilustrasi brexit/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Menyikapi perjanjian dagang yang telah disepakati antara Inggris dan Uni Eropa, para pebisnis Britania Raya menyatakan perlu masa tenggang untuk penyesuaian.

"Kami membutuhkan konfirmasi segera atas masa tenggang untuk melancarkan segala hal mulai dari data hingga aturan asal barang, dan kami perlu memastikan bahwa kami dapat terus memindahkan barang melintasi perbatasan," kata Tony Danker, Direktur Jenderal Konfederasi Industri Inggris, dilansir Bloomberg, Senin (28/12/2020).

Meskipun kesepakatan tersebut telah menghilangkan prospek tarif dan kuota yang mahal untuk barang-barang, masih ada banyak perubahan dari standar perizinan baru hingga persyaratan dokumen. Pandemi Covid-19 juga membuat persiapan menjadi lebih menantang.

Grup bisnis lain yang mencakup sektor dari manufaktur mobil hingga perusahaan kecil juga ikut mempertimbangkan masa tenggang.

"Periode fase sangat penting untuk membantu bisnis di kedua sisi beradaptasi dan upaya sekarang harus dipertahankan untuk memastikan implementasi yang mulus," kata Mike Hawes, kepala eksekutif Society for Motor Manufacturers and Traders.

Kepala Eksekutif Grup Lobi Manufaktur Make UK Stephen Phipson menyerukan periode penyesuaian mengutip kekhawatiran tentang dampak virus Corona.

"Bahkan tanpa pandemi, kredibilitas yang semakin besar akan semakin menguat untuk meyakini bahwa perusahaan yang mengekspor barang senilai ratusan miliar poundsterling setiap tahun dapat beradaptasi dengan model perdagangan yang berbeda secara fundamental hanya dalam satu minggu kerja," katanya.

Sementara itu, Institute of Directors mengatakan dukungan pemerintah akan membantu perusahaan beradaptasi. Direktur Jenderal Jonathan Geldart mengatakan perubahan harus dilakukan secara bertahap.

Hal yang sama juga dikatakan Mike Cherry, ketua Federasi Bisnis Kecil. Cherry mengatakan UMKM membutuhkan dukungan nyata dan terarah, termasuk voucher transisi 3.000 poundsterling (US$4.000) yang dapat digunakan untuk pelatihan guna mengarahkan hubungan perdagangan baru dengan pasar ekspor terbesar Inggris.

Adam Marshall, Direktur Jenderal Kamar Dagang Inggris, mengatakan periode penyesuaian seharusnya tidak sulit untuk diberikan karena itu normal untuk perjanjian perdagangan bebas yang akan datang dengan langkah-langkah bertahap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper