Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Menyerang, Produksi Panca Budi Masih Terbang

Performa industri plastik hilir pada tahun ini merosot jauh. Namun demikian, PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) menyatakan masih mencatatkan pertumbuhan produksi sepanjang 2020.
Kantong plastik merk Tomat, salah satu produk PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID). Istimewa
Kantong plastik merk Tomat, salah satu produk PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Performa industri plastik hilir pada tahun ini merosot jauh. Namun, PT Panca Budi Idaman Tbk. (PBID) menyatakan masih mencatatkan pertumbuhan produksi sepanjang 2020.

Direktur PBID Lukman Hakim mengatakan volume produksi sepanjang 2020 akan meningkat sekitar 4,76 persen secara tahunan menjadi sekitar 110.000 ton. Lukman menyatakan akan menjaga momentum tersebut untuk berlanjut pada 2021.

"[Tahun depan] naik 10-15 persen by value, maksudnya itu pertumbuhan dari perhitungan gabungan volume dan nilai produksi," katanya kepada Bisnis, Senin (21/12/2020).

Lukman menyatakan salah satu strategi yang akan dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan adalah diversifikasi sumber bahan baku. Seperti diketahui, salah satu tantangan utama industri plastik hilir selama pandemi adalah ketersediaan bahan baku.

Lukman berujar sejauh ini pihaknya telah memiliki kerja sama dengan lebih dari 20 pemasok bahan baku. Dengan demikian, perseroan dapat mendapatkan bahan baku dengan harga yang kompetitif.

Adapun, komposisi asal bahan baku diproyeksi masih akan sama pada 2021, yakni 50:50 antara bahan baku lokal dan impor. Namun demikian, komposisi tersebut dapat bergeser sesuai dengan harga masing-masing produsen bahan baku.

Lukman menyampaikan pihaknya pada semester II/2020 akan melakukan diversifikasi produk selain kantong plastik. Oleh karena itu, volume produksi kemasan seperti dus kue dan kertas nasi akan naik sekitar 10 persen pada akhir 2020.

Di sisi lain, margin perseroan akan meningkat pada tahun ini. Pasalnya, harga bahan baku industri plastik saat ini turun lantaran harga minyak bumi dunia anjlok ke kisaran US$38-US$41 per barel dari posisi awal tahun di sekitar level US$60 per barel pada awal 2020.

Lukman mengatakan peningkatan permintaan plastik food grade didorong oleh peningkatan permintaan pada industri makanan siap saji daring. Dengan demikian, perseroan masih optimistis target pertumbuhan produksi pada akhir tahun akan tercapai.

"Sehubungan dengan banyaknya penjualan daring food delivery yang menggunakan packaging, kami [akan] meningkatkan segmen pasar daring food delivery [pada semester II/2020]," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper