Bisnis.com, JAKARTA - Beras organik jenis mentik susu produksi petani Bali dengan merek 'Terrice' kini telah resmi bisa diperoleh masyarakat dengan jalur pemasaran melalui sejumlah marketplace, seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli.
Produk dari petani di Sangeh, Badung, Bali, merupakan hasil kolaborasi antara Bali Sri Organic (BSO), PT Meta Inti Duta, dan perusahaan bisnis inkubasi PT Jagad Raya Samastha (KAYA Strategic).
PT Meta Inti Duta berfokus mendampingi proses produksi dan menampung produk dari para petani binaannya. Sementara KAYA Strategic, bertugas pengembangan branding dan pemasaran produk-produk mereka.
Pada tahap awal, kapasitas produksi ditargetkan bisa mencapai 250 ton per tahun dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Sejak 7 Desember, produk ini bisa diperoleh di marketplace seharga kisaran Rp45 ribu/kilogram.
Seluruh proses produksi, (penanaman hingga pengolahan) Terrice hanya menggunakan bahan alami, dan zero waste, serta memastikan produk ini adalah buah keselarasan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Direktur PT Meta Inti Duta Roni Pramaditia menyatakan bahwa peluncuran produk beras organik lokal itu merupakan tonggak penting upaya menyejahterakan petani produk organik di seluruh Indonesia.
"Khusus untuk komoditas beras, kami sudah melakukan pendampingan sejak 2007 dengan sebaran lebih dari 10 provinsi, mulai dari Aceh Besar sampai Merauke," ujarnya.
Direktur Utama KAYA Strategic, Nita Kartikasari berharap peluncuran Terrice dapat direspon baik oleh masyatakat.
"Jika selama ini produk organik Indonesia seperti tenggelam digempur merek asing, kini saatnya produk organik lokal juga bisa berjaya di pasar lokal dan bahkan juga internasional," ujarnya.
Menurutnya pasar beras organik di Indonesia dinilai amat potensial, terutama dengan jumlah penduduk yang merupakan salah satu konsumen beras per kapita terbesar di dunia.
"Khusus untuk produk pangan organik, pasar di Indonesia pun diprediksi kian meningkat, bahkan bisa berkembang 15-20 persen per tahunnya," ujarnya.
Analisis tim KAYA Strategic, dengan asumsi kelompok konsumen potensial mengonsumsi sebanyak 5 kg beras per orang, untuk setiap bulannya, potensi pasar beras organik bisa mencapai lebih dari 700 ribu ton per tahun.
Data Kementerian Pertanian, perhitungan rata-rata konsumsi nasional saat ini mencapai 111,58 kilogram per kapita per tahun.
Wayan Sudiana, salah satu petani mitra binaan, mengaku berbahagia dengan masuknya beras Terrice ke pasar yang lebih luas.
Pasalnya, selama sekitar empat tahun menjadi petani padi organik, Sudiana bersama kelompok taninya sudah merasakan manfaat langsungnya.
Manfaat itu seperti kesuburan tanah, yang tetap terjaga dan keuntungan panenan yang berlipat ketimbang cara bertani sebelumnya.
“Dengan pemasaran yang baik atas produk beras organik ini, kami berharap nasib para petani seperti kami kian membaik,” kata Wayan Sudiana.