Bisnis.com, JAKARTA - Pimpinan Ant Group Co Eric Jing mengungkapkan penyesalan atas batalnya penawaran umum perdana perusahaan teknologi finansial (tekfin) senilai US$35 miliar itu.
"Perusahaan sedang bercermin diri, mencari tahu kekurangan dan melakukan pemeriksaan internal," kata Jin dalam pidatonya di Forum Keuangan Internet China ke-4 kemarin, dilansir Bloomberg, Rabu (16/12/2020).
Dia melanjutkan, Ant berupaya untuk mengelola dengan baik masalah terkait penangguhan IPO.
Pernyataan Jing menggarisbawahi perubahan drastis dari sikap perusahaan dua bulan lalu ketika pendiri Ant, Jack Ma, mengkritisi sistem keuangan yang menghambat inovasi. Dia juga mendesak China untuk mencari sistem yang mengakomodasi pembangunan.
Tak lama setelahnya, regulator China mengeluarkan banyak aturan untuk mengendalikan perusahaan tekfin terbesar negara itu dan industri teknologi secara luas.
"Kami mendengarkan dengan cermat opini publik, termasuk yang memiliki saran dan harapan untuk Ant, serta berbagai jenis kritik. Ini semua bermanfaat bagi Ant, dan karena itu, kami telah melakukan peninjauan mandiri yang komprehensif," kata Jing.
Baca Juga
Dia melanjutkan, tidak sulit bagi perusahaan yang berbasis di Hangzhou itu untuk mempelajari Rencana Lima Tahun ke-14 China, sebuah panduan penting pemerintah dan wawasan kebijakan ke dalam keamanan finansial dan stabilitas keuangan.
Tak hanya Ant yang telah menjadi bulan-bulanan Pemerintah China. Pada 2018, Bytedance Ltd. yang mengoperasikan TikTok, menutup salah satu terobosannya, yaitu aplikasi berisi komedi yang tampaknya tidak berbahaya tetapi dianggap terlalu aneh.
Pada tahun yang sama, Tencent Holdings Ltd. dituding oleh Presiden Xi Jinping bertanggungjawab atas kecanduan remaja China pada video game, salah satu yang paling digemari yakni Honor of King's.
Tantangan Ant saat ini meningkat seiring besarnya perhatian investor global kepada perusahaan. Kini, kecil kemungkinan IPO kembali digelar tahun depan, menurut sumber yang dekat dengan masalah ini.
Ant menghadapi tantangan regulasi seperti persyaratan permodalan dan perizinan, batasan suku bunga pinjaman dan batasan penggunaan sekuritas beragun aset untuk mendanai pinjaman konsumen cepat.
"Semua orang pasti sadar. Dari semua rintangan regulasi, ini adalah yang terbesar sejauh ini," kata Mark Tanner, Direktur Pelaksana Konsultan Pemasaran dan Penelitian China Skinny yang berbasis di Shanghai.