Bisnis.com, JAKARTA – Peritel di Tanah Air mengkhawatirkan kebijakan pengetatan aktivitas yang dikeluarkan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19 bakal memengaruhi efektivitas diskon akhir tahun yang ditawarkan.
Pasalnya, para peritel menyiapkan festival diskon akhir tahun ini sebagai ikhtiar untuk mengerek penjualan selama pandemi Covid-19.
“Kami khawatir pengetatan , seperti larangan dine-in atau pembatasan jam operasional, akan memengaruhi. Karena bagaimanapun penjualan offline penting dibandingkan dengan online,” kata Ketua Umum DPP Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah dalam peluncuran Hari Belanja Diskon Indonesia pada Rabu (16/12/2020).
Peritel sendiri menargetkan ajang HBDI kali ini bakal menaikkan level penjualan ke 80 persen dari kondisi normal. Budihardjo mengemukakan tanpa gelaran diskon, penjualan hanya mencapai 50 persen. Selain itu, peritel menargetkan dapat menghabiskan stok barang yang masih tersisa akibat lesunya penjualan sepanjang tahun.
Efek diskon tersebut setidaknya terlihat pada gelaran HBDI pada Agustus lalu ketika Bank Indonesia melaporkan adanya kenaikan jumlah uang yang beredar. Budihardjo menjelaskan dampak paling signifikan dirasakan oleh peritel makanan dan minuman.
“Secara nilai kenaikan penjualan dari HBDI Agustus belum kami ketahui tetapi dari dari polling peserta, mereka melaporkan diskon menaikkan penjualan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Dari 50 persen penjualan menjadi 80 persen,” kata Budihardjo.
Baca Juga
Oleh karena itu, dia pun berharap pemerintah dapat mempertimbangkan kembali kebijakan pembatasan operasional direncanakan. Menurutnya, pembatasan jam operasional kurang tepat lantaran peritel telah berkolaborasi dengan pengelola pusat belanja untuk menerapkan protokol kesehatan secara berlapis.
Budihardjo pun mengaku bahwa momen Natal dan Tahun baru adalah satu-satunya momen yang tersisa bagi pelaku usaha untuk mengerek penjualan. Sebagaimana diketahui, penjualan pada Lebaran tahun ini tidak bisa dioptimalisasi karena adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar.
“Kami akan maksimalkan penjualan untuk memastikan stok ini bisa keluar dan ekosistem dari pabrik ke kami lancar. Kami juga akan jadikan penjualan di akhir tahun ini untuk menyusun strategi pada tahun depan,” imbuhnya.