Bisnis.com, JAKARTA – Harga rumah baru di China tumbuh pada kecepatan bulanan yang lebih lambat pada November 2020, data resmi menunjukkan pada Senin (14/12/2020).
Hal itu seiring dengan kebijakan pengetatan terus mendinginkan pasar di kota-kota besar, sementara beberapa yang lebih kecil melihat harga turun karena permintaan berkurang.
Rata-rata harga rumah baru di 70 kota besar naik 0,1 persen pada November dibandingkan dengan bulan sebelumnya, perhitungan Reuters yang dilansir The Business Times berdasarkan data National Bureau of Statistics (NBS).
Dengan kenaikan hanya sebesar 0,1 persen itu, berarti terjadi penurunan dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 0,2 persen per bulan yang terjadi pada Oktober 2020 (mtm).
Sementara itu, harga rumah baru naik 4,0 persen pada November dari bulan yang sama tahun sebelumnya (yoy). Itu juga memperlihatkan penurunan yoy dibandingkan dengan kenaikan 4,3 persen pada Oktober.
Pasar properti China pulih dengan cepat dari tekanan pandemi Covid-19. Hal itu mendorong Pemerintah China meningkatkan upaya untuk mengurangi utang sektor properti demi mengekang risiko keuangan.
Sebelumnya China Index Academy (CIA), salah satu perusahaan riset real estat independen terbesar di China, juga mengungkapkan bahwa harga perumahan di negara itu sepanjang bulan lalu sedikit menurun.
CIA menyurvei harga rumah baru di 100 kota dan hasilnya hanya naik 0,32 persen pada November dari bulan sebelumnya versus kenaikan 0,4 persen pada Oktober dibandingkan dengan September.