Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN membeberkan dua strategi utama untuk menguatkan kembali pelaku bisnis UMKM yang terdampak pandemi Covid-19, salah satunya dengan cara BUMN membeli barang dari UMKM.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan terdapat dua program Kementerian bagi para UMKM, yakni pertama dengan melibatkan para UMKM untuk pengadaan barang atau belanja modal di BUMN. Pada tahun ini diawali dengan sembilan perusahaan seperti Telkom dan BRI, untuk delapan jenis pengadaan, seperti pengadaan makanan, furnitur, perjalanan hingga sewa peralatan.
"Kami akan terus tingkatkan untuk seluruh BUMN yang jumlahnya pada 2021 menjadi 41 BUMN," katanya, Sabtu (12/12/2020).
Kedua, lanjutnya, Kementerian BUMN bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) guna mendorong UMKM. Kementerian BUMN mengganti strateginya, agar Sarinah mayoritas atau 80 persen harus berisi produk merek Indonesia.
Menurutnya, pemerintah harus menjadi trading house sebagai retailer, meminta dukungan coaching, lab atau kurator dari Kemenparekraf, buka jalur internasional, kerja sama dengan retailer yang sudah ada di banyak negara, hingga 200 negara. Tak hanya kerja sama membuka 10 produk unggulan di kemudian hari.
Di sisi lain, pemerintah membentuk program bantuan usaha bagi pengusaha mikro dengan anggaran hingga Rp26,4 triliun. Anggaran tersebut menjadi hibah untuk 13,9 juta peserta dengan besaran hibah langsung 2,4 juta.
Baca Juga
"Ini UMKM berbeda dengan krisis 1998, waktu itu jadi fondasi, sekarang menjadi yang paling terdampak. Jadi memang suka tidak suka keberpihakan kepada UMKM harus, baik pemerintah, BUMN, swasta bantu UMKM," ujarnya.