Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Cara Menteri Erick Perkuat Bisnis UMKM saat Pandemi

Menteri BUMN Erick Thohir meyiapkan dua cara utama untuk memperkuat peran UMKM saat pandemi Covid-19.
Menteri Badan Usaha Milik Negara sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Optimis Bangkit dari Pandemi di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo
Menteri Badan Usaha Milik Negara sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9 bertajuk Optimis Bangkit dari Pandemi di Jakarta, Sabtu (15/8/2020)./Kominfo

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN membeberkan dua strategi utama untuk menguatkan kembali pelaku bisnis UMKM yang terdampak pandemi Covid-19, salah satunya dengan cara BUMN membeli barang dari UMKM.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan terdapat dua program Kementerian bagi para UMKM, yakni pertama dengan melibatkan para UMKM untuk pengadaan barang atau belanja modal di BUMN. Pada tahun ini diawali dengan sembilan perusahaan seperti Telkom dan BRI, untuk delapan jenis pengadaan, seperti pengadaan makanan, furnitur, perjalanan hingga sewa peralatan.

"Kami akan terus tingkatkan untuk seluruh BUMN yang jumlahnya pada 2021 menjadi 41 BUMN," katanya, Sabtu (12/12/2020).

Kedua, lanjutnya, Kementerian BUMN bersinergi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) guna mendorong UMKM. Kementerian BUMN mengganti strateginya, agar Sarinah mayoritas atau 80 persen harus berisi produk merek Indonesia.

Menurutnya, pemerintah harus menjadi trading house sebagai retailer, meminta dukungan coaching, lab atau kurator dari Kemenparekraf, buka jalur internasional, kerja sama dengan retailer yang sudah ada di banyak negara, hingga 200 negara. Tak hanya kerja sama membuka 10 produk unggulan di kemudian hari.

Di sisi lain, pemerintah membentuk program bantuan usaha bagi pengusaha mikro dengan anggaran hingga Rp26,4 triliun. Anggaran tersebut menjadi hibah untuk 13,9 juta peserta dengan besaran hibah langsung 2,4 juta.

"Ini UMKM berbeda dengan krisis 1998, waktu itu jadi fondasi, sekarang menjadi yang paling terdampak. Jadi memang suka tidak suka keberpihakan kepada UMKM harus, baik pemerintah, BUMN, swasta bantu UMKM," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper