Bisnis.com, JAKARTA — LG Energy Solutions berencana meluncurkan proyek pengembangan baterai di Indonesia. Proyek lima tahun tersebut diperkirakan menelan biaya sekitar 10 triliun won setara dengan Rp130 triliun.
Perseroan akan membentuk konsorsium dengan empat BUMN Indonesia yakni MIND ID, PT Antam Tbk., PT Pertamina, dan PT PLN.
LG International juga akan ambil bagian dalam proyek ini. Investasi kedua anak perusahaan LG Group dalam proyek tersebut diperkirakan mencapai 2 triliun won atau lebih. Nota kesepahaman untuk inisiasi proyek dijadwalkan ditandatangani pada 18 Desember 2020.
Dalam proyek ini, seperti dikutip www.businesskorea.co.kr, Jumat (11/12/2020) serangkaian fasilitas bersama akan dibangun untuk menangani proses penambangan nikel, peleburan, pemurnian, dan prekursor, bahan elektroda positif, dan produksi sel.
Fasilitas penambangan, peleburan, dan pemurnian kemungkinan besar dibangun di Maluku Utara dan fasilitas produksi diharapkan akan didirikan di Jawa Barat. LG Energy Solutions akan bertanggung jawab penuh atas produksi sel baterai.
Proyek ini terpisah dari proyek kerja sama LG Energy Solutions dengan Hyundai Motor Indonesia. Pertama adalah untuk membangun pabrik pembuatan baterai luar negeri LG Energy Solutions terbesar dan yang terakhir adalah untuk memproduksi sel baterai dan kemasan untuk digunakan dalam kendaraan listrik yang akan diproduksi di Indonesia.
Baca Juga
Proyek yang terakhir ini juga diharapkan segera diluncurkan. LG dan Hyundai kemungkinan akan menandatangani nota kesepahaman terakhir untuk inisiasi proyek bulan depan. Pabrik diperkirakan dibangun di Karawang dengan biaya konstruksi 1,5 triliun won.