Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelangkaan Kontainer Ekspor, Ini Sikap Pelindo III

Pelindo III masih mengevaluasi stimulus bagi para eksportir terkait kelangkaan kontainer ekspor.
Sejumlah truk mengantre muatan peti kemas di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2020). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Sejumlah truk mengantre muatan peti kemas di Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2020). ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III sebagai salah satu operator pelabuhan yang mengurus ekspor dan impor masih mengevaluasi stimulus bagi para eksportir terkait kelangkaan kontainer ekspor.

Humas Pelindo III R. Suryo Khasabu menuturkan pihaknya sebenarnya sudah pernah dan masih menjalankan stimulus bagi para pengusaha ekspor dan impor di tengah pandemi Covid-19.

"Sebetulnya stimulus untuk peti kemas kosong sudah dilakukan oleh Pelindo III sejak 1 Maret 2020. Pelindo III memberikan kebijakan bahwa masa penumpukan petikemas kosong yang tadinya satu masa adalah hari 0-3 hari menjadi masa satu 0-7 hari," jelasnya kepada Bisnis.com, Kamis (10/12/2020).

Dia menjelaskan kebijakan stimulus masa penumpukan kontainer dari impor tersebut masih berlaku hingga saat ini. Dengan hitungan masa yang ditambah, jadi tarif masa dua baru dibebankan ketika kontainer menumpuk pada hari ke-8 yang sebelumnya dibebankan pada hari ke-4.

Suryo meneruskan pihaknya tidak melakukan pengawasan lebih perinci terkait dengan ukuran kontainer yang diberikan stimulus tersebut, karena seluruhnya diberlakukan hal yang sama.

Lebih lanjut terkait kelangkaan kontainer untuk kebutuhan ekspor pun terangnya sudah dibicarakan dengan otoritas pelabuhan (OP). Sejauh ini, paparnya belum ada arahan lebih lanjut mengenai stimulus lanjutan atau apa yang mesti dilakukan menghadapi kelangkaan tersebut.

"Kami sama-sama masih melihat situasi dan kondisi yang ada karena ini di seluruh dunia. Sedangkan untuk menggenjot ekspor saat ini sedang dilakukan evaluasi dan menunggu perkembangan lebih lanjut," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper