Bisnis.com, JAKARTA – Libur akhir tahun diprediksi bakal dipenuhi pemudik asal wilayah Jabodetabek yang melakukan perjalanannya ke beberapa kota di Pulau Jawa. Moda transportasi yang dipergunakan biasanya pesawat udara atau kereta api.
Prediksi tersebut disampaikan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan yang melaporkan sebanyak 73 persen masyarakat Indonesia memilih untuk tidak mudik, sedangkan sebanyak 27 persen tetap melakukan perjalanan. Mayoritas asal calon pemudik dalam survey tersebut berasal dari Jabodetabek (31 persen) dan akan melakukan perjalanan ke Jawa Tengah (20 persen), Jawa Timur (13 persen), dan Jawa Barat (10 persen).
Sejalan dengan pemenuhan protokol kesehatan selama mudik libur akhir tahun, penumpang pesawat dan kereta api kini sudah difasilitasi pengadaan layanan rapid test baik di bandara maupun stasiun. Tarif layanan rapid test ini pun sama yakni senilai Rp85.000.
Selama ini masyarakat dipusingkan dengan sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi supaya bisa naik pesawat dan kereta api. Surat Bebas Covid-19 (Tes PCR/Rapid Test) yang masih berlaku (14 hari sejak diterbitkan) menjadi salah satu syarat utama penumpang untuk naik pesawat dan kereta api.
Selain surat bebas Covid-19 surat keterangan bebas gejala seperti influenza (influenza-like illness) yang dikeluarkan oleh dokter Rumah Sakit/Puskesmas juga diperbolehkan bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas Tes PCR dan/atau Rapid Test.
Selain persyaratan, tarif rapid test yang berbeda-beda juga membuat biaya tambahan bagi penumpang. Saat ini harga layanan rapid test yang disediakan di stasiun dan di bandara mulai dari Rp85.000 lho!
Baca Juga
PT Angkasa Pura I (Persero)
Pengelola bandara ini sudah menurunkan tarif rapid test dari yang berkisar antara Rp150.000 hingga Rp200.000 menjadi Rp85.000.
Adapun, terdapat delapan bandara yang melayani rapid test, yakni Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Yogyakarta, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Solo, serta Bandara Sentani Jayapura.
Layanan rapid test di bandara telah disediakan sejak akhir Juli 2020 yang bekerja sama dengan berbagai klinik melalui kerja sama dengan salah satu anak perusahaan, Angkasa Pura Supports.
PT Angkasa Pura II (Persero)
AP II telah melengkapi Bandara Soekarno–Hatta, Tangerang dengan fasilitas Airport Health Center yang ada di kawasan SMMILE Center Terminal 3. Fasilitas yang dioperasikan oleh PT Indofarma Tbk melalui anak usahanya yakni Farmalab ini untuk memberikan layanan rapid test antibodi.
Ke depannya juga bakal ada layanan ditambah untuk rapid test antigen, PCR tes dan ID Now test. Tersedia pula layanan rapid test drive thru sehingga lebih memudahkan traveler dalam mempersiapkan perjalanan.
Tarif untuk layanan rapid test antibodi, sudah termasuk surat keterangan dokter, baik itu di Terminal 2 dan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta adalah Rp85.000 untuk setiap penumpang.
PT Kereta Api Indonesia (Persero)
KAI telah menyediakan layanan rapid test seharga Rp 85.000 di 31 stasiun, yaitu Stasiun Gambir, Pasar Senen, Bandung, Kiaracondong, Cirebon, Cirebon Prujakan, Semarang Tawang, Tegal, Purwokerto, Kroya, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Madiun, Blitar, Kediri, Kertosono, Jombang, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Sidoarjo, Mojokerto, Jember, Ketapang, Kertapati, Prabumulih, Muara Enim, Lahat, Tebing Tinggi, dan Lubuk Linggau.