Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Akhir Tahun, Bisnis Properti Mulai Bangkit

Sinyal positif bisnis properti di pengujung tahun terlihat pada suplai secara tahunan pada kuartal III/2020 berada pada angka 144,7 atau naik 24,9 persen. Hal ini sekaligus menjadi indeks tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Ilustrasi konstruksi properti./Reuters
Ilustrasi konstruksi properti./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Industi properti memasuki 2020 dengan optimisme tinggi.Namun. optimisme tersebut harus tertahan akibat pandemi Covid-19 yang menyebar di seluruh dunia dan berdampak terhadap Indonesia sejak Maret lalu.

Country Manager Rumah.com Marine Novita mengatakan indikasi dampak pandemi terhadap pasar properti nasional tecermin lewat turunnya indeks suplai properti pada kuartal pertama 2020.

Secara tahunan, indeks suplai properti biasanya justru mengalami kenaikan pada kuartal pertama setiap tahunnya dibandingkan dengan kuartal keempat tahun sebelumnya.

“Pada tahun ini kita lihat masih sangat dinamis, tahun yang menjadi ujian terhadap keuletan para pelaku industri properti nasional. Sebenarnya 2020 ini digadang-gadang sebagai tahun kebangkitan dari sektor properti. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini, optimisme ini memang sedikit meluntur,” ujarnya dalam media briefing secara virtual pada Senin (7/12/2020).

Namun demikian, tanda-tanda kebangkitan industri properti mulai terlihat di pengujung tahun. Indeks harga pada kuartal III/2020 yang berada pada angka 111,2, memang turun 0,6 persen yoy. Penurunan indeks harga properti tahunan ini adalah yang pertama terjadi dalam 5 tahun terakhir.

Namun, sinyal positif di pengujung tahun terlihat pada suplai secara tahunan pada kuartal III/2020 berada pada angka 144,7 atau naik 24,9 persen. Hal ini sekaligus menjadi indeks tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Kecemasan sempat muncul ketika indeks suplai ini turun 7 persen pada kuartal I/ 2020 atau awal masa pandemi.

Secara tahunan, indeks suplai properti biasanya naik pada kuartal I setiap tahunnya dibandingkan dengan kuartal keempat tahun sebelumnya. Indeks harga pada kuartal ini naik tipis 0,3 persen.

Sementara itu, indeks suplai turun cukup besar yakni 5,4 persen. Penurunan indeks suplai ini diakibatkan oleh pengembang yang menahan peluncuran properti baru.

Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mulai April 2020 menjadi pukulan telak bagi ekonomi nasional secara umum termasuk industri properti. Indeks harga kuartal II turun 1,7 persen dari kuartal sebelumnya atau berada pada angka 110,6.

Memasuki akhir kuartal II/2020, pengembang dan penyedia suplai properti lebih optimistis dengan akan datangnya situasi kenormalan baru dengan mulai meluncurkan suplai-suplai baru. Ini terlihat dari kenaikan indeks suplai properti menurut indeks suplai pada kuartal II/2020 yang naik 20,8 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau berada pada angka 131,6.

Pada sisi harga, properti kuartal III/2020 naik 0,5 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya atau berada pada angka 111,2.

Lalu dari suplai pada kuartal III/2020 menunjukkan tren positif berdasarkan peningkatan yang terjadi dalam 2 kuartal terakhir.

Indeks suplai berada pada angka 144,7, naik 9,9 persen qtq dan 24,9 persen yoy. “Kenaikan indeks harga properti secara kuartalan di kuartal ketiga tahun ini menunjukan tanda-tanda pemulihan industri properti nasional," tutur Marine.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper