Bisnis.com, JAKARTA - Aktivitas bisnis di Arab Saudi tumbuh pada laju tercepat sejak awal tahun, didorong oleh kenaikan tajam dalam penjualan dan penguatan sentimen.
Menurut Indeks Manajer Pembelian IHS Markit, aktivitas sektor swasta nonminyak di kerajaan itu naik menjadi 54,7, level tertinggi sejak Januari dibandingkan dengan 51 pada Oktober 2020.
Hal ini merupakan kabar baik, tetapi masih ada hal yang harus dilakukan untuk mengatasi perlambatan virus corona. Kekhawatiran akan gelombang baru infeksi virus menciptakan ketidakpastian. Sementara itu, angka ketenagakerjaan kembali ke pertumbuhan bulan lalu.
"PMI Saudi menunjuk pada ekonomi yang bangkit kembali pada November. Namun, sebagian besar rangkaian utama tetap berada di luar level tren mereka, mengisyaratkan adanya kesenjangan berkelanjutan antara kondisi ekonomi saat ini dan momentum sebelum Covid," tulis David Owen, ekonom di IHS Markit, dilansir Bloomberg, Kamis (3/12/2020).
Peningkatan pekerjaan baru dan kondisi pasar yang lebih baik menjadi sorotan. Sedangkan penjualan domestik dan luar negeri juga meningkat, menandai kenaikan kedua dalam pesanan ekspor baru sejak Februari.
Sementara itu, kepercayaan bisnis naik ke level tertinggi dalam 10 bulan, karena perusahaan didorong oleh pelonggaran tindakan lockdown dan berita tentang vaksin yang efektif.
Ada lebih banyak investasi sektor swasta seiring dengan upaya untuk meningkatkan persediaan. Beberapa perusahaan menunda pembayaran kepada pemasok karena arus kas masih lemah dan ada laporan pasokan bahan baku yang rendah yang menyebabkan peningkatan tekanan biaya.
Sedangkan tingkat inflasi meningkat dari Oktober dan merupakan salah satu yang paling tajam dalam lima tahun terakhir.