Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PSBB Jilid II Berakhir, Kunjungan ke Restoran Masih Jauh di Bawah Normal

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengatakan belum pulihnya kunjungan ke restoran ini disebabkan karena aktivitas tersebut sangat sensitif terhadap informasi mengenai penyebaran Covid-19 dan kebijakan PSBB.
Maria Elena
Maria Elena - Bisnis.com 24 November 2020  |  14:19 WIB
PSBB Jilid II Berakhir, Kunjungan ke Restoran Masih Jauh di Bawah Normal
Pengunjung menikmati makanan di meja makan yang bersekat di pusat jajanan serba ada (pujasera) atau "food court" Pasar Atom, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/6/2020). - Antara/Moch Asim\\n

Bisnis.com, JAKARTA - Angka kunjungan ke restoran masih belum kembali pulih meski penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid II telah memasuki masa transisi pada periode Oktober 2020.

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Mandiri Institute, pada Oktober 2020, angka kunjungan ke restoran hanya mencapai 47 persen dari angka normal.

Head of Mandiri Institute Teguh Yudo Wicaksono mengatakan belum pulihnya kunjungan ke restoran ini disebabkan karena aktivitas tersebut sangat sensitif terhadap informasi mengenai penyebaran Covid-19 dan kebijakan PSBB.

"Setelah berakhirnya PSBB jilid II, angka kunjungan ke restoran berangsur pulih. Namun hingga Oktober, angka kunjungan masih belum pulih seperti periode awal September [sebelum PSBB II]," katanya melalui keterangan resmi, Selasa (24/11/2020).

Pada periode 9-17 Oktober 2020, kunjungan ke restoran di Jakarta tercatat masih 44 persen dari angka normal.

Sementara angka kunjungan ke restoran di luar Jakarta, seperti Bekasi, Tangerang Selatan, dan Tangerang telah mencapai 50 persen. Sementara kunjungan tertinggi terjadi di Depok, sebesar 55 persen.

Teguh mengatakan, peningkatan kunjungan ke restoran yang tidak merata tersebut menunjukkan ketimpangan pemulihan kunjungan ke restoran.

Sedangkan di kota lainnya, misalnya Denpasar, angka kunjungan ke restoran pada Oktober 2020 masih berkisar antara 20-50 persen. Anga kunjungan di seluruh wilayah di Denpasar sudah relatif merata.

Di sisi lain, kunjungan ke restoran di Surabaya mengalami pemulihan yang cepat dan merata. Angka kunjungan ke restoran di daerah ini sudah menembus 100 persen dari kunjungan normal. Namun, faktor pendorong terbesarnya masih berasal dari daerah residensial dan lokasi universitas.

Menurut Teguh, sektor restoran masih menghadapi tantangan, yaitu bagaimana meningkatkan kepatuhan penerapan protokol kesehatan yang ketat di restoran, terutama untuk makan di tempat.

"Tanpa adanya kepatuhan masyarakat dan pelaku usaha, serta pengawasan dan penegakkan aturan protokol kesehatan oleh pemerintah, minat masyarakat untuk dine-in di restoran masih akan rendah," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

restoran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Editor : Hadijah Alaydrus

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top