Bisnis.com, JAKARTA—Proyek jalan tol di wilayah ibu kota dan di Pulau Jawa pada umumnya berada di perkotaan, sehingga berpotensi menggusur warga setempat ke daerah lainnya.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menilai perlu adanya anggaran pelatihan wirausaha bagi warga terdampak proyek tol.
"Pembangunan tol di Jawa ini yang harus diperhatikan adalah banyak lahan produktif dan masyarakat petani penggarap lahan itu menjadi kehilangan mata pencaharian. Kondisi ini sulit dihindarkan," ujarnya kepada Bisnis pada Selasa (24/11/2020).
Menurutnya, guna mengantisipasi dampak kepada petani itu, perlu diberikan pelatihan, pendampingan, serta modal bagi para petani untuk memulai usaha.
Sebelumnya delapan proyek pembangunan jalan tol dengan total panjang 284,63 kilometer telah masuk dalam tahap persiapan lelang di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Berdasarkan data dari laman resmi Kementerian PUPR Badan Pengatur Jalan Tol, delapan proyek itu memiliki nilai investasi Rp127,26 triliun.
Adapun, pemrakarsa dari proyek jalan tol tersebut terpantau banyak berasal dari kalangan swasta dan seluruh proyeknya berlokasi di Pulau Jawa.