Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah pengguna KRL Jabodetabek pada November 2020 mulai meningkat sebesar 22 persen seiring dengan perilaku masyarakat yang juga mulai kembali beraktivitas dengan naik transportasi publik.
VP Corporate Communications KAI Commuter Anne Purba mengatakan jumlah pengguna KRL meningkat 22 persen dibandingkan dengan pada bulan lalu, dengan rata-rata pengguna mencapai 400.000 orang pada hari kerja.
Dia menyampaikan untuk menghindari kepadatan, KAI Commuter menyarankan pengguna bepergian di luar jam sibuk. Jika harus bepergian di jam sibuk, pengguna juga dapat memanfaatkan aplikasi KRL Access.
"Aplikasi KRL Access versi terbaru dari KAI Commuter ini dirancang menyesuaikan dengan situasi dan kebutuhan pengguna KRL pada masa pandemi ini. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur informasi kepadatan di stasiun yang diperbarui setiap lima menit," kata Anne, Selasa (23/11/2020).
Fitur ini menginformasikan apakah antrean di stasiun padat atau tidak kepada para pengguna KRL Access. Selain itu, fitur informasi posisi terkini (real time) KRL Jaboddetabek juga tetap tersedia. Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui posisi kereta yang hendak dinaiki.
KAI Commuter berharap para pengguna dapat merencanakan perjalanannya dengan membuka aplikasi KRL Access sebelum menuju ke stasiun. Dengan mengakses berbagai informasi yang ada, pengguna bisa membuat rencana perjalanan dan keputusan yang lebih aman dan tidak berisiko menemui kepadatan di stasiun maupun di dalam kereta.
Baca Juga
Aplikasi KRL Access versi terbaru ini telah tersedia sejak Juli 2020. Aplikasi telah tersedia di Play Store untuk Android maupun App Store untuk pengguna iOS. Hingga saat ini aplikasi KRL Access versi terbaru telah diunduh hampir 200 ribu pengguna.
Seluruh protokol kesehatan dan aturan tambahan dalam menggunakan KRL tetap berlaku. Protokol kesehatan 3M serta pembersihan KRL Jabodetabek dan penyemprotan disinfektan pada stasiun maupun kereta rutin dilakukan oleh KAI Commuter.