Bisnis.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I menargetkan sebanyak empat proyek pengembangan bandara dapat diselesaikan pada 2021 setelah menyesuaikannya dengan pemangkasan belanja modal pada tahun ini.
VP Corporate Secretary AP I Handy Heryudhitiawan mengatakan saat ini perusahaan sedang menyelesaikan pengembangan Bandara Internasional Lombok Praya untuk mendukung pelaksanaan MotoGP 2021, Terminal 1 Bandara Juanda Surabaya, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Bandara Pattimura Ambon, dan Bandara Sam Ratulangi Manado.
“Proyek pengembangan empat bandara tersebut yang kami targetkan selesai pada 2021 dan diharapkan dapat mendukung konektivitas udara serta agenda pembangunan nasional,”ujarnya, Minggu (22/11/2020).
AP I menunda rencana peningkatan kapasitas sebanyak 7 bandar udara yang semestinya rampung pada tahun ini guna menjaga likuiditas perusahaan setelah memangkas belanja modalnya menjadi Rp6 triliun.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan sebelum pandemi, perusahaan menargetkan sebanyak 10 bandar udara yang akan ditingkatkan kapasitasnya dan semestinya selesai pada akhir tahun ini. Dari sepuluh bandara tersebut hingga akhir 2019, sebanyak tiga bandara telah rampung.
Tahun ini API menargetkan sebanyak 7 bandara yang akan ditingkatkan kapasitasnya. Tetapi, pandemi membuat operator pelat merah tersebut mengurungkan niatnya tersebut agar sesuai dengan kemampuan finansial.
Baca Juga
Tahun ini hanya ada dua bandara yang diprioritaskan terlebih dahulu yakni Bandara Internasional Lombok akan ditingkatkan kapasitasnya dari 2,5 juta penumpang ke 4 juta penumpang dan Bandara Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara akan ditingkatkan kapasitasnya dari 2,6 juta ke 5,7 dan ditargetkan selesai Desember 2020.
AP I telah memangkas belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini menjadi Rp6 triliun dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) pada awal 2020 senilai Rp10 triliun guna menjaga likuiditas perseroan.
Dia membenarkan dampak pandemi ini membuat perseroan menjadwal ulang sejumlah investasi dengan kategori yang wajib diselesaikan dan yang dapat ditunda. Besaran nilai capex senilai Rp4 triliun akan dialihkan pada tahun depan.