Bisnis.com, JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) tengah mempersiapkan konstruksi pembangunan dermaga terminal bahan bakar minyak Tanjung Batu milik PT Pertamina (Persero). Lelang proyek ini telah dimenangi Hutama Karya pada awal 2020.
Direktur Operasi II Hutama Karya Novias Nurendra menjelaskan bahwa paket pekerjaan konstruksi dermaga tersebut mencakup pembangunan jetty atau sandaran kapal, pembangunan trestle atau jalan akses penghubung jetty ke daratan, pembuatan mooring dolphin, berthing dolphin, dan sarana penunjang dermaga lainnya. Waktu pelaksanakan proyek ditargetkan selama 18 bulan, terhitung sejak 22 April 2020.
"Hingga saat ini, proyek dermaga TBBM Tanjung Batu masih dalam proses detailed engineering design dan masuk dalam tahap geothechnical/soil investigation sambil menunggu izin amdal yang masih dalam proses penerbitan," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (20/11/2020).
Dermaga TBBM ini akan memiliki empat jetty dengan kapasitas yang berbeda. Jetty I dengan luas 25 meter x 15 meter akan mampu disandari kapal tanker dengan bobot mati 17.500 DWT—50.000 DWT. Jetty II seluas 18 m x 15 m dapat menjadi sandaran kapal berkapasitas 1.500 DWT—17.500 DWT.
Sementara itu, untuk jetty III dan IV berukuran sama yakni 22,5 m x 15 m, mampu menampung kapal berbobot mati 500 DWT—8.000 DWT.
Menurut Novias, ada beberapa tantangan dalam pembangunan dermaga terminal BBM ini. Misalnya, lokasi proyek hanya bisa diakses melalui jalur laut dan tidak diizinkan mendirikan camp pekerja di area lokasi proyek sehingga dibutuhkan waktu dan biaya dalam melakukan mobilisasi dan demobilisasi pekerja setiap harinya.
Baca Juga
Selain itu, area kerja juga berdekatan dengan Pertamina Trans Kontinental Shorebase Tanjung Batu (PTSB) Balikpapan yang mengharuskan pendatangan material dan peralatan melalui fasilitas dari PTSB.