Bisnis.com, JAKARTA - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akhirnya buka suara mengenai kabar akan dihapusnya bahan bakar minyak Premium, khususnya di area Jawa, Madura, dan Bali, pada 2021 mendatang.
"Yang saya dengar dalam rapat-rapat dengan direksi, tidak ada rencana penghapusan Premium," ujar Ahok kepada Tempo, Kamis, 19 November 2020.
Dia menegaskan dalam rapat tersebut perseroan justru merencanakan untuk menggencarkan Program Langit Biru.
Nantinya, masyarakat dapat memilih untuk tetap menggunakan Premium yang tidak ramah lingkungan, atau beralih ke Pertalite atau Pertamax.
Ahok mengungkapkan harga Pertamax tampaknya mahal, namun sebenarnya lebih irit pemakaian dan membuat mesin lebih awet dengan pembakaran yang sempurna.
"Kalau kita yang biasa pakai kendaraan, Pertamax justru bagus karena lebih irit dengan pembakaran ikutan yang sempurna," kata Ahok.
Baca Juga
Perseroan, ujar dia, akan terus mendorong pemakaian bahan bakar minyak atau BBM ramah lingkungan dan irit pemakaian dengan memberikan promo potongan harga, salah satunya melalui aplikasi My Pertamina.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RM Karliansyah mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mengendalikan pencemaran udara dari penggunaan BBM kendaraan bermotor.
Hal itu dibarengi dengan rencana PT Pertamina (Persero) yang akan mengurangi penyaluran bahan bakar minyak jenis premium.
"Syukur alhamdulillah Senin malam lalu saya bertemu dengan direktur operasi Pertamina, beliau menyampaikan per 1 Januari 2021 Premium di Jamali (Jawa, Madura, dan Bali) khususnya itu akan dihilangkan, menyusul kota-kota lainnya di Indonesia," kata Karliansyah dalam diskusi virtual, Jumat, 13 November 2020.
Dia menuturkan pemerintah memiliki perjalanan panjang untuk menghapuskan timbal dari bensin. Sejak dicanangkan presiden dan menteri KLHK saat itu, baru 10 tahun kemudian yaitu pada 1 Juli 2006, seluruh Indonesia bebas bensin bertimbal.
Dalam kesempatan terpisah, Penanggung Jawab Sementara VP Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa kebijakan penyaluran Premium merupakan kewenangan Pemerintah.
Pertamina berkomitmen terus mengedukasi konsumen untuk menggunakan BBM ramah lingkungan dan yang lebih berkualitas dalam meningkatkan performa kendaraan.
"Pertamina berkomitmen mendorong penggunaan BBM dengan RON lebih tinggi, karena selain baik bagi lingkungan juga akan berdampak positif untuk mesin kendaraan dan udara yang lebih bersih," ujar Heppy.
Selain edukasi, menurut Heppy, Pertamina juga memberikan stimulus berupa promo-promo BBM kepada konsumen, agar tergerak untuk mencoba BBM dengan kualitas lebih baik dan merasakan dampaknya ke mesin kendaraan melalui Program Langit Biru.
Program Langit Biru, kata Heppy, dilakukan Pertamina atas dukungan pemerintah daerah dan kementerian KLHK untuk menjawab tuntutan dan agenda global dalam rangka mengurangi kadar emisi gas buang kendaraan bermotor sejalan dengan Paris Agreement yang menetapkan reduksi emisi karbon dioksida efektif yang mulai berlaku pada tahun 2020.