Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara Tbk. menyatakan kesiapannya dalam menyerap tambahan kuota kredit pemilikan rumah melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan pada 2021.
Direktur BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan bahwa perseroan sangat mengharapkan adanya tambahan kuota kredit pemilikan rumah subsidi baik melalui skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), subsidi selisih bunga, maupun skema KPR bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan.
"Kami sangat meyakini permintaan KPR subsidi tahun 2021 akan lebih tinggi daripada 2020," ujarnya melalui siaran pers, Kamis (19/11/2020).
Menurutnya, sudah sewajarnya kuota FLPP ditambah karena pertumbuhan di sektor perumahan akan mendorong naiknya pertumbuhan industri pendukung dan penyerapan tenaga kerja kembali. “BTN siap menyerap tambahan kuota FLPP.”
Tingginya minat masyarakat untuk memiliki rumah FLPP membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU PPDPP) berencana menambah kuota penyaluran dana FLPP.
Hingga kuartal III/2020, BTN berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp254,91 triliun.
Baca Juga
Dari angka tersebut, KPR masih mendominasi, yakni senilai Rp196,51 triliun atau naik 1,39% year on year (yoy) dari Rp193,8 triliun pada kuartal III/2019.
Dari total penyaluran KPR, porsi KPR subsidi mencapai Rp116,32 triliun atau lebih tinggi dibandingkan dengan KPR non-subsidi yang sebesar Rp80,18 triliun.