Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setkab Gelar FGD, Cari Masukan Soal Reformasi Sektor Pangan

Salah satu dampak pandemi Covid-19 ini nanti di tahun-tahun ke depan adalah krisis pangan. Presiden mengarahkan agar diantisipasi betul soal kebutuhan bahan pangan, bahan pokok.
Ilustrasi-Petani menanam bawang/Antara
Ilustrasi-Petani menanam bawang/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan pelaksanaan reformasi kebijakan sektor pangan dan pertanian sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.

Demikian ujar Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Perekonomian Satya Bhakti Parikesit dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Transformasi Struktural Sektor Pertanian Sebagai Upaya Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional” secara virtual, Rabu (18/11/2020).

Disebutkan Bhakti bahwa reformasi kebijakan sektor pangan juga sejalan dengan peringatan Organisasi Pangan Dunia (FAO).

“Salah satu dampak pandemi Covid-19 ini nanti di tahun-tahun ke depan adalah krisis pangan. Arahan Presiden jelas, antisipasi betul kebutuhan bahan pangan, bahan pokok. Kita diminta antisipasi krisis pangan ini,” kata Bhakti.

Lebih lanjut, Bhakti mengatakan, peningkatan sektor pertanian terus dilakukan karena merupakan empat besar penyumbang pertumbuhan ekonomi nasional.

“Dari 2014-2019, sektor pertanian ini menyumbang dari sisi PDB atau Produk Domestik Bruto tercatat sampai Rp1.004 triliun. Artinya, di tahun 2019 ini naik 23 persen dibandingkan sejak tahun 2013,” katanya.

Di tengah pandemi Covid-19, imbuh Bhakti, sektor pertanian masih memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan rilis BPS beberapa waktu lalu, di saat pertumbuhan ekonomi nasional terkontraksi, sektor pertanian tetap tumbuh 3,06 persen secara tahunan

“Sektor pertanian ini mempunyai satu keunggulan nilai tambah dalam memberikan kontribusi terhadap perekonomian secara nasional. Presiden beberapa kali memberikan arahan agar ketika sektor pertanian bisa memberikan kontribusi besar, ini harus dipertahankan kalau bisa justru ditingkatkan,” ujarnya.

Lebih lanjut disampaikan Bhakti bahwa target RPJMN 2020-2024 di sektor pertanian adalah 5,4-6 persen. Namun hal ini memiliki banyak tantangan.

“Ada laju pertumbuhan penduduk dan peningkatan kualitas hidup masyarakat yang tidak dibarengi dengan akselerasi juga laju pertumbuhan sektor pertanian. Ini menjadi satu persoalan ketika kita memang harus hadapi untuk mencapai target-target tersebut,” ujar Bhakti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khadafi
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper