Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PNBP Sektor Laut Dinaikkan, Salah Satunya Biaya Sandar

Upaya ini harus dilakukan mengingat penerimaan PNBP di sektor darat dan kereta api yang minim.
Kapal KM Oriental Gold milik PT Salam Pacific Indonesia Line yang bersandar di Pelabuhan Boom Baru Palembang. istimewa
Kapal KM Oriental Gold milik PT Salam Pacific Indonesia Line yang bersandar di Pelabuhan Boom Baru Palembang. istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan akan mengoptimalkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor kelautan akibat minimnya kinerja sektor transportasi udara dan kereta api, salah satunya melalui komponen biaya sandar di pelabuhan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan setidaknya masih terdapat biaya sandar pelabuhan yang mungkin bisa ditambahkan dan biaya-biaya lainnya pelabuhan swasta untuk menutupi dari merosotnya PNBP di sektor transportasi udara dan kereta api.

“Memang saat ini kami tidak bisa mendapatkan PNBP yang maksimal tetapi kami sedang mengupayakan PNBP itu akan banyak dari laut. Karena laut ini seperti biaya sandar di semua pelabuhan kita masih relatif bisa ditambahkan,” katanya Selasa (17/11/2020).

Selain itu dia menyebutkan salah satunya biaya-biaya pelabuhan swasta, di Sulawesi Kalimantan dan Sumatera yang memiliki banyak logistiknya.

“Mungkin bisa kita dapatkan sehingga tahun ini mungkin belum bisa maksimal, tahun depan akan ada kenaikan yang maksimal dari dua kegiatan itu,” imbuhnya.

Realisasi PNBP Kementerian Perhubungan hingga 16 November 2020 sebesar Rp5,3 triliun. Angka ini setara dengan 87,19 persen dari target yang ditetapkan di tahun 2020 sebesar Rp6,08 triliun.

Dari jumlah tersebut, sektor perkeretaapian menjadi yang paling minimal memberikan sektor. Realisasi PNBP Ditjen Perkeretaapian baru mencapai Rp 205 miliar atau 28persen dari target Rp74,3 triliun.

Hingga akhir Desember mendatang, pemerolehan PNBP diperkirakan bisa mencapai 99,13 persen atau Rp6,02 triliun. Untuk mencapai target itu, Budi Karya terus menggenjot tarikan dari sektor-sektor potensial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper