Bisnis.com, JAKARTA - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menargetkan penyaluran pembiayaan ke sektor infrastruktur dapat mencapai Rp12 triliun pada tahun ini.
Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah menyampaikan dari total outstanding tersebut, sektor jalan tol, telekomunikasi, dan energi terbarukan menjadi fokus utama perseroan.
Di samping ketiga sektor ini, IFF juga berencana memperluas sektor yang dibiayai, terutama pada sektor infrastruktur yang bersifat sosial, misalnya rumah sakit dan pembangunan di sektor pendidikan.
"Satu yang penting, yang ingin saya sampaikan, kami biayai perusaaan infrastruktur dengan konsep keberlanjutan. Tujuan dasar pendirian ini [IIF] diharapkan jadi katalisator dari pembangunan infrastruktur di Indonesia yang suistanable," katanya saat mengunjungi Bisnis, Jumat (13/11/2020).
Bisnis mencatat, pada Oktober lalu IIF merilis surat utang senilai Rp1,5 triliun melalui seri Obligasi Berkelanjutan I Indonesia Infrastructure Finance Tahap II Tahun 2020.
Sebelumnya, perusahaan menggalang dana dengan nominal yang sama sebagai bagian dari penawaran umum berkelanjutan dengan total Rp3 triliun. Penerbitan surat utang tersebut bertujuan untuk mendanai kembali dan ekspansi pada 2020.
Baca Juga : IIF Rilis Obligasi Rp1,5 Triliun |
---|
Sebagai informasi, IIF didirikan pada 2010 atas prakarsa dan inisiatif Kementerian Keuangan bersama Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan lembaga multilateral lainnya.
Pemegang saham IIF terdiri atas PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (30 persen), ADB (19,99 persen), International Finance Corporation (19,99 persen), KfW (15,12 persen), dan Sumitomo Mitsui Banking Corp. (14,90 persen).