Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Hulu Mahakam Harapkan Insentif dari Pemerintah

Pertamina Hulu Mahakam mendorong untuk menghasilkan efisiensi biaya, melalui berbagai inovasi terutama dalam kegiatan pengeboran dan pemeliharaan sumur.
Fasilitas produksi Pertamina Hulu Mahakam. Istimewa/SKK Migas
Fasilitas produksi Pertamina Hulu Mahakam. Istimewa/SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina Hulu Mahakam selaku operator wilayah kerja Mahakam berharap supaya ada insentif yang diberikan pemerintah guna meringankan beban perseroan menghadapi gejolak industri migas dan usia lapangan yang tua.

General Manager PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) Agus Amperianto mengatakan bahwa produksi minyak dan gas di WK Mahakam hingga kuartal III/2020 tetap berjalan baik dan sejauh ini tidak terdampak oleh pandemi Covid-19.

Agus berharap supaya dalam situasi lemahnya permintaan dan ditambah harga minyak mentah dunia yang rendah, pemerintah bersedia memberi insentif terhadap industri hulu migas demi mengurangi tekanan.

Sejauh ini, meski mengelola wilayah kerja migas yang telah berada pada fase penurunan produksi secara alamiah, PHM terus berusaha keras untuk dapat memberi kontribusi yang baik bagi penerimaan negara.

Perusahaan mendorong untuk menghasilkan efisiensi biaya, melalui berbagai inovasi terutama dalam kegiatan pengeboran dan pemeliharaan sumur.

“Kami tetap berjuang dan berdoa agar pandemi ini tidak memengaruhi kinerja produksi PHM di WK Mahakam, tapi ke depan hal yang harus kita cermati dan menjadi keprihatinan bersama adalah dampak penurunan harga minyak mentah dunia terhadap permintaan produksi migas kami,” katanya melalui siaran pers yang dikutip, Selasa (10/11/2020).

Hingga akhir September 2020, rata-rata produksi gas WK Mahakam mencapai 606 MMscfd di atas target teknis WP&B 2020 sebesar 590 MMscfd atau 3 persen persen di atas target.

Sementara itu, untuk minyak dan kondensat produksinya mencapai 29,6 kilo barel per day (KBPD) atau 4 persen lebih tinggi dibandingkan dengan target teknis WP&B 2020 yakni 28,4 KBPD.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper