Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Tumpuan Capai Target 1 Juta Barel Minyak Per Hari

Berdasarkan data SKK Migas, per September 2020, Pertamina memiliki 41 wilayah kerja atau 21 persen dari total nasional sebanyak 191 WK.
Pertamina EP Cepu telah menyelesaikan tahapan completion yang merupakan proses pemasangan tubing (pipa produksi) beserta seluruh kelengkapannya. Sejauh ini, Proyek JTB yang dioperatori PEPC mencapai 17.391.921 Jam Kerja Selamat. Istimewa/ Pertamina
Pertamina EP Cepu telah menyelesaikan tahapan completion yang merupakan proses pemasangan tubing (pipa produksi) beserta seluruh kelengkapannya. Sejauh ini, Proyek JTB yang dioperatori PEPC mencapai 17.391.921 Jam Kerja Selamat. Istimewa/ Pertamina

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah menaruh harapan besar kepada PT Pertamina (Persero) dalam mencapai target produksi siap jual atau lifting minyak 1 juta barel per hari.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Dwi Soetjipto mengatakan bahwa harapan besar itu dikarenakan Pertamina memiliki kontribusi yang besar terhadap capaian lifting nasional.

Di samping itu, setelah wilayah kerja Rokan beralih ke Pertamina, maka nantinya kontribusi Pertamina terhadap capaian produksi minyak nasional akan sebesar 70 persen.

"Kita berharap banyak agar Pertamina meningkatkan dan aktifkan kegiatan di hulu migas semaksimal mungkin untuk mendukng capaian visi bersama," katanya dalam webinar New Paradigm for More Oil & Gas Production, Kamis (5/11/2020).

Berdasarkan data SKK Migas, per September 2020, Pertamina memiliki 41 wilayah kerja (WK) atau 21 persen dari total nasional sebanyak 191 WK.

Sebanyak 41 WK tersebut merupakan 36 WK konvensional dan 5 WK hidrokarbon nonkonvensional (HNK) dengan perincian 12 persen merupakan WK eksplorasi dan 31 persen merupakan WK eksploitasi. Selain itu, luas wilayah Pertamina saat ini adalah seluas 216.569 kilometer persegi atau 42 persen dari total nasional yakni seluas 515.652 kilometer persegi.

Dari sisi produksi, minyak mentah yang dihasilkan Pertamina sebesar 41 persen dari total produksi nasional yakni 305.862 barel per hari (bph) dari total produksi nasional 710.192 bph.

Sementara itu, produksi gas Pertamina sebesar 34 persen dengan realisasi per September 2020 adalah 2.286 juta kaki kubik (MMscfd) dari total produksi nasional 6.732 MMscfd.

"Kontribusi peningkatan banyak kita harap dari Pertamina sebagai BUMN migas pertama Indonesia yang memegang dari separuh, bahkan setelah Rokan beralih Agustus Pertamina berkontribusi 70 persen," ungkapnya.

Dwi mengungkapkan bahwa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2021 lifting minyak ditetapkan flat dibandingkan dengan target lifting pada tahun ini. Menurutnya, target itu ditetapkan sebagai ancang-ancang peningkatan pada masa yang akan datang.

Namun, masih terdapat gap dalam target itu yang belum seluruhnya disepakati oleh para kontraktor-kontraktor migas. Pihaknya tengah berdiskusi untuk memperkecil gap tersebut dan bakal mencarikan jalan keluarnya.

"Saat ini masih ada gap pada kesepakatan lifting minyak tahun depan. Gap ini akan kami selesaaikan di diskusi-diskusi yang akan datang, lifting gas 5.638 MMscfd dan itu mash ada gap dan kita harapkan carikan jalan keluar di target di APBN," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper