Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Isuzu Incar Segmen Bisnis Logistik, Ini Alasannya

Isuzu sedang melakukan kalibrasi ulang bisnisnya dengan menyasar pasar kendaraan komersial bagi angkutan logistik di masa pandemi Covid-19.
Isuzu ELF NMR 71 TL Boks. /Isuzu
Isuzu ELF NMR 71 TL Boks. /Isuzu

Bisnis.com, JAKARTA - Isuzu menyasar pasar kendaraan komersial bagi angkutan logistik di masa pandemi Covid-19 ini. Pasalnya, sektor logistik dianggap menjadi sektor yang paling cepat pulih dibandingkan dengan sektor lainnya yang digarap produsen kendaraan komersial tersebut.

Presiden Direktur Isuzu Astra Motor Indonesia Jap Ernando Demily menuturkan pihaknya mengkonsep ulang bisnisnya di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, skenario pandemi membuat budaya kerja perusahaannya harus lebih tangkas menghadapi tuntutan pelanggan.

"Proses intelegensi pasar ditingkatkan, kami menggunakan pelantar digital yang kami bangun. Kami dipaksa mengembangkan omni channel lebih cepat, terakhir inisiatif digital dalam lingkup after sales solution juga kami siapkan yang terbaik kepada pelanggan yang kami fokus BtoB," jelasnya dalam webinar Bisnis Indonesia bertema 'Dampak Pandemi Covid-19 dan Perubahan Lanskap Industri Logistik Nasional,' Selasa (3/11/2020).

Lebih lanjut, pihaknya memfokuskan penjualannya ke pelanggan di sektor logistik dibandingkan dengan sektor lainnya. Pasalnya, pelanggan dari sektor pertambangan kini tengah menghadapi situasi yang lebih berat.

Adapun pelanggan dari sektor infrastruktur pun tengah berat, dan pelanggan perkebunan walaupun harga crude palm oil (CPO) membaik tetap menghadapi tekanan. Dengan demikian, sektor logistik dinilainya menjadi sektor yang terdampak Covid-19 paling sedikit.

"Kami fokus di logistik dan e-commerce. Apa yang bisa kami bantu agar pelanggan tidak menjadi lebih susah lagi di masa pandemi. Hari ini yang dibutuhkan memperkuat pelayanan after sales," ungkapnya.

Dia juga menerangkan walaupun pandemi membuat volume penjualan menurun, tetapi secara kue di pasar kendaraan komersial, Isuzu mengalami kenaikan. Dari yang hanya 18,1 persen market share penjualannya, berubah menjadi 26,3 persen pada September 2020.

"Kami berharap bisa cepat pemulihan, kami tetap produksi walaupun minimum number, kemarin kami sudah mulai ke 80 persen dari produksi normal kami. Kami percaya, ketika mau resesi yang turun terlebih dahulu kendaraan niaga, yang berbalik pulih lebih dahulu juga kendaraan niaga, semoga ini menjadi tren positif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper