Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Resesi Kuartal III/2020, Pengusaha : Jadi Lebih Baik Tidak?

Kalangan pengusaha mempertanyakan klaim pemerintah yang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam koridor yang positif. Meski Presiden Joko Widodo memproyeksi kuartal III/2020 Indonesia masih akan mengalami resesi dengan level -3 persen.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani (kiri) dan Wakil Ketua Umum Shinta Widjaja Kamdani saat Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Apindo 2020 yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B. Sukamdani (kiri) dan Wakil Ketua Umum Shinta Widjaja Kamdani saat Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkonas) Apindo 2020 yang dilakukan secara virtual di Jakarta, Rabu (12/8/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan pengusaha mempertanyakan klaim pemerintah yang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dalam koridor yang positif. Meski Presiden Joko Widodo memproyeksi kuartal III/2020 Indonesia masih akan mengalami resesi dengan level -3 persen.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan jika proyeksi pemeritah benar maka hal itu tentu sesuai dengan harapan pengusaha, yakni pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 masih lebih baik dibanding kuartal II/2020 yang cukup terpukul akibat masa PSBB pertama.

"PSBB yang di akhir kuartal III/2020 kemarin yang cukup lama, jadi kalau kita melihat dari kondisi itu juga rawan. Saya juga berharapnya -3%, tapi dengan kondisi ini jadi tanda tanya juga akan lebih baik tidak?" katanya kepada Bisnis, Senin (2/11/2020).

Hariyadi menilai jika melihat dari sejumlah komponen inflasi dan indeks manufaktur yang mulai lebih baik dari periode sebelumnya hal itu dikarenakan masyarakat mulai realistis dengan kondisi saat ini. Artinya, memang saat ini pengusaha mengakui ada perbaikan dari kuartal II/2020 atau tren positif meski belum maksimal.

Menurut Hariyadi, kunci utama dalam hal ini adalah penanganan Covid-19. Hal itu memang diakui tidak mudah tetapi jika kejadian lagi PSBB karena kasus kembali meningkat banyak akan lebih mengkhawatirkan.

Adapun dengan melandainya kasus dalam beberapa hari terakhir ini pun masih dipertanyakan. Menurut Hariyadi bisa jadi hanya karena testing-nya yang juga mulai berkurang.

"Situasi sekarang memang masih sulit, belanja pemerintah di kuartal IV/2020 tentu akan sangat membantu, semoga bisa menjadi -2 persen di kuartal akhir nanti," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper