Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo Berharap Indonesia Bisa Masuk Rantai Pasok Global

Indonesia saat ini belum termasuk dalam lingkaran pasok global. Pasalnya, pengusaha Tanah Air masih mengimpor 70 persen bahan baku.
Shinta Widjaja Kamdani/sintesagroup.com
Shinta Widjaja Kamdani/sintesagroup.com

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta pemerintah agar segera masuk dalam rantai pasok skala global untuk bisa meningkatkan skala ekonomi Tanah Air.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Shinta Widjaja Kamdani mengatakan Indonesia saat ini belum termasuk dalam lingkaran rantai pasok global. Pasalnya, pengusaha Tanah Air masih mengimpor 70 persen bahan baku.

"Kita perlu membangun industrialisasi dan infrastruktur agar kita menjadi bagian dari rantai pasok global. Kita masih 70 persen impor sehinga sulit punya competitiveness. Industrialisasi penting untuk bahan baku dan nilai tambah," katanya Sabtu (24/10/2020) dalam webinar.

Adapun, poin penting lain yang tidak boleh luput adalah pengembangan SDM, riset dan inovasi. Menurutnya, ketika pandemi semua pihak baru tergugah untuk mengurusi itu. Shinta ini menilai momentum Covid-19 adalah fase yang tepat untuk bertransformasi dalam banyak aspek.

"Saat ini ada banyak perubahan dalam kebutuhan pekerjaan. Oleh sebab itu, arah ketenagakerjaan harus sesuai dengan kebutuhan supaya ketika lulus dapat terserap oleh industri," katanya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan pemerintah telah berupaya agar angka pengangguran menurun melalui program kartu prakerja.

"Saat ini ada 5,59 juta penerima kartu prakerja. Kami berharap dengan program ini mereka bisa membuka wirausaha alih-alih menjadi karyawan," katanya.

Menurutnya, UU Cipta Kerja akan mempermudah mereka yang ingin mendirikan UMKM. Dengan begitu, akses kredit kepada perbankan akan menjadi lebih mudah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper