Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mulai Positif, BKPM Catat Investasi Kuartal Ketiga Capai Rp209 T

Realisasi ini meningkat dibandingkan dengan kuartal II/2020 sebesar Rp191,9 triliun dan naik jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp205,7 triliun.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal ( BKPM ) merilis angka realisasi investasi pada kuartal III/2020 sebesar Rp209 triliun.

Kepala BKPM mengatakan realisasi ini telah mencapai 74,8 persen dari target Rp817,2 triliun.

"Total proyeknya mencapai 45.726 proyek. Ini penting," tegas Bahlil, Jumat (23/10/2020).

Realisasi ini meningkat dibandingkan dengan kuartal II/2020 sebesar Rp191,9 triliun dan naik jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar Rp205,7 triliun.

Dari total realisasi investasi tersebut, sumbangan aliran penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp102,9 triliun atau 49,3 persen, meningkat dari kuartal II/2020 sebesar 9,1 persen dan 2,1 persen dari periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, Penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp106,1 triliun atau 50,8 persen, naik 8,7 persen dari kuartal sebelumnya dan 1,1 persen dari tahun lalu.

Sementara itu, wilayah tujuan investasi fokus di luar Jawa pada tahun ini. "Dari total investasi sampai September, di luar Jawa sebesar Rp304,1 triliun atau 49,7 persen. Sedangkan Jawa Rp307,5 triliun atau 50,3 persen," ungkap Bahlil.

Kendati demikian, Jawa Barat masih menjadi provinsi favorit tujuan investasi, disusul oleh DKI Jakarta dan Banten. 

Secara sektor, transportasi, pergudangan dan telekomunikasi mendominasi sebesar 15 persen dari total investasi dan diikuti oleh industri logam dasar dan barang logam di posisi kedua.

Dengan demikian, realisasi investasi dari Januari hingga September mencapai Rp611,6 triliun atau 74 persen dari total Rp817 triliun. Di sisi PMA, negara asal investasi didominasi oleh Singapura sebesar US$2,5 miliar, China US$1,1 miliar dan Jepang US$900 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper