Bisnis.com, JAKARTA — Dua proyek strategis nasional yaang sedang digarap oleh PT Brantas Abipraya (Persero), yaitu Bendungan Tukul dan Bendungan Tapin ditargetkan selesai pada akhir tahun ini.
Anwar Khoirudin, General Manager Divisi Operasi 2 Brantas Abipraya, menjelaskan bahwa pembangunan bendungan ini ditujukan guna mendukung pemerintah dalam rangka meningkatkan volume tampungan air di Indonesia serta ketahanan air dan pangan nasional.
“Ya, kedua bendungan ini telah melewati masa pengisian atau impounding pada awal Oktober ini. Bendungan Tukul pada 1 Oktober dan Bendungan Tapin pada 9 Oktober,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (21/10/2020).
Dua bendungan ini diharapkan akan membantu pemenuhan kebutuhan target ketahanan air dan pangan secara nasional, khususnya penyediaan air baku sebesar 54,81 m3/detik pada 2024 sesuai target yang disasar Kementerian PUPR.
Bendungan Tukul yang berada di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Jawa Timur ini mulai dikerjakan oleh Brantas Abipraya pada 2013 dan mulai dilaksanakan pengisian awal Oktober 2020.
Bendungan ini nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pacitan melalui penyediaan air bersih, dikarenakan bendungan ini memiliki daya tampung 56,77 meter kubik dan diproyeksikan dapat menyuplai air baku 300 liter per detik. Tak hanya itu keberadaannya ini juga mampu mengaliri lahan irigasi seluas 600 hektare (ha), sementara untuk tinggi bangunan bendungan ini mencapai 70 meter.
Selain Bendungan Tukul, Brantas Abipraya juga menargetkan menyelesaikan Bendungan Tapin Desember ini. Berlokasi di Desa Pipitak Jaya, Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.
"Pembangunan bendungan ini merupakan bukti komitmen Brantas Abipraya yang turut upaya meningkatkan kemajuan pembangunan pertanian di Kalsel, lebih khusus lagi kesejahteraan petani."