Bisnis.com, JAKARTA – AirAsia X Indonesia meluruskan sejumlah pemberitaan yang beredar bahwa hingga saat ini tidak ada proses likuidasi yang berlangsung kendati telah menghentikan operasional penerbangan berjadwalnya sejak Januari 2019.
Manajemen AirAsia X Indonesia menjelaskan operasional penerbangan berjadwal telah dihentikan sejak Januari 2019. Meski demikian, maskapai dengan kode penerbangan XT tersebut menekankan tidak adanya proses likuidasi yang sedang berlangsung.
Sebagai informasi AirAsia X Indonesia merupakan entitas dan manajemen yang berbeda dengan AirAsia Indonesia kendati masih dalam satu grup AirAsia. Oleh karena itu kabar likuidasi juga tidak berkorelasi dengan operasi AirAsia Indonesia yang tetap melanjutkan dan membuka rute domestik dan internasional.
“AirAsia Indonesia tetap melanjutkan operasional pada rute domestik domestik dan internasional seperti biasa,” jelas manajemen AirAsia X Indonesia dalam siaran pers, Selasa (20/10/2020).
Berdasarkan jadwal operasional terbarunya per Oktober 2020 ini, AirAsia Indonesia mengoperasikan 12 rute penerbangan. Diantaranya dari Jakarta – Bali, Bali – Jakarta, Jakarta –Surabaya, Surabaya – Jakarta, Jakarta-Medan, Medan –Jakarta, Jakarta – Lombok, Lombok – Jakarta, Bali – Surabaya dan Surabaya – Bali. Rute-rute ini tetap dioperasikan setiap hari.
Sementara itu dua rute sisanya yakni Lombok – Surabaya, Surabaya – Lombok dioperasikan setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.
Baca Juga
Sebagai informasi AirAsia X Indonesia diperuntukkan untuk penerbangan jarak jauh bertarif rendah. Awal perjalanan berdirinya AirAsia X adalah saat AirAsia, induk perusahaannya menjalin kerjasama dengan Fly Asian Express.
Per 15 Juli 2020, AirAsia X melayani 26 tujuan di seluruh Asia (Singapura, Bali, Sapporo, Tokyo, Osaka, Nagoya, Fukuoka, Seoul, Busan, Jeju, Taipei, Xi'an, Beijing, Hangzhou, Chengdu, Shanghai, Chongqing, Changsha, Wuhan, New Delhi dan Amritsar), Australia (Sydney, Melbourne - Avalon dan Perth), Timur Tengah (Jeddah) serta Amerika Serikat (Hawaii-Honolulu) dan beroperasi dari dua hub: Kuala Lumpur dan Bangkok.
Sebelumnya dikabarkan AirAsia X Berhad akan menjalankan proses likuidasi unit usahanya di Indonesia dalam upaya untuk bertahan dari pandemi virus corona yang hampir mengikis habis operasional perusahaan.
Dilansir dari Bloomberg, deputy chairman Air Asia X, Lim Kian Onn, mengatakan lini bisnis Grup AirAsia yang melayani penerbangan jarak jauh ini juga telah menghapus bukukan 49 persen sahamnya di Thai AirAsia X.
Upaya tersebut dilakukan di tengah rencana restrukturisasi AirAsia X untuk membayar utang senilai 63,5 miliar ringgit (US$15,3 miliar) dan menyelamatkan usaha dari kehancuran. Sebelum dilaksanakan, proposal tersebut membutuhkan persetujuan dari investor dan kreditor.