Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Teten Masduki mengklaim bahwa sertifikasi halal gratis untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) disambut positif.
Berdasarkan data yang dia terima, sebanyak 60 persen UMKM adalah makanan dan minuman. Kementeriannya bakal mengembangkan lebih jauh inisiatif untuk program jaminan produk halal.
“Catatan kami selama 2015 sampai 2019, dalam memfasilitasi sertifikasi halal terhadap UMKM, hasil surveinya menggembirakan. Ketika mendapatkan sertifikasi halal, omsetnya naik rata-rata 8,53 persen,” katanya melalui sambutan virtual, Selasa (20/10/2020).
Teten menjelaskan bahwa yang dibutuhkan UMKM tidak hanya sertifikasi halal, tapi juga pendampingan. Ini menjadi penting baik dalam hal mengedukasi managemen produk halal maupun pendaftarannya.
Ini terlihat perngkatdunia untuk makanan dan minuman tidak masuk 10 besar. Padahal, Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia.
Kementerian Koperasi dan UKM memiliki program pelatihan di 71 pusat layanan usaha terpadu di kabupaten/kota. Akan tetapi percepatan dan perluasan akses sertifikasi halal harus dilakukan bersama-sama.
Baca Juga
Sementara itu dalam merespons Covid-19, sebanyak 42 persen UMKM Indonesia telah menggunakan penjualan digital. Pandemi membuat jual-beli daring meningkat.
“Ada kenaikan penjualan 26 persen dan terdapat 3,1 juta transaksi selama pandemi. Ini luar biasa,” jelasnya.