Bisnis.com, JAKARTA – Direktur PT Matahari Putra Prima Tbk. Herry Senjaya mengatakan perseroan terpaksa menutup sementara gerai akibat pandemi Covid-19.
Adapun, penutupan 8 gerai tersebut diantaranya berada di Bali dan Jambi.
"Ada beberapa gerai, karena dari sisi pelanggan sangat sepi sekali dan kami selektif, kalau tidak salah ada 8 gerai yang kami tutup sementara selama masa Covid-19 ini," kata Herry dalam paparan publik perseroan, dilansir dari Tempo.co, Jumat (16/10/2020).
Saat ini, Matahari Putra Prima memiliki jaringan ritel Hypermart, Foodmart, Hyfresh, Primo, Boston dan FMX.
Pada kesempatan yang sama, Corporate Secretary Matahari Putra Prima, Danny Kojongian mengatakan efisiensi atau penutupan sementara beberapa gerai dilakukan untuk mengurangi kerugian perseroan.
Adapun rugi bersih perseroan pada kuartal II/2020 senilai Rp219,25 miliar. Kerugian itu meningkat dibandingkan rugi bersih di periode yang sama tahun lalu senilai Rp186,8 miliar.
Baca Juga
Dengan mempertimbangkan sejumlah hal, dia memastikan bahwa perusahaan tidak akan membuka gerai baru seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Ke depan kita lihat pandemi sudah berakhir, kondisi ritel dan ekonomi kondusif, kami buka gerai-gerai lagi," ujarnya.
Sepanjang Maret-Juli 2020, perusahaan tercatat merampingkan biaya operasional sebesar 22 persen dari Rp169 miliar menjadi Rp131 miliar per bulan melalui berbagai inisiatif.