Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah tekanan besarnya pasokan ruang perkantoran dan kebijakan work from home (WFH), para pengembang perkantoran mengkaji ulang desain perkantoran.
Director Leads Property Darsono Tan menuturkan banyak perusahaan yang sedang melakukan review luasan ruang kantor yang diperlukan.
Hal itu dilatarbelakangi WFH membuat ada beberapa fungsi perkantoran yang bisa dilakukan dari rumah meskipun tidak semuanya.
"Jadi, kebutuhkan ruangan kantor ada kemungkinan lebih kecil," ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (15/10/2020).
Dia menuturkan kondisi perkantoran di Jakarta masih dalam kondisi tenants market dengan melimpahnya pasokan di pasaran.
"Demand office kuartal lalu berasal dari industri IT, e-commerce, dan industri pertambangan," ucap Darsono.
Baca Juga
Untuk lokasi perkantoran di luar central business district (CBD), terdapat tambahan pasokan ruang kantor baru seluas 20.100 m2 di Kelapa Gading, yang dikembangkan Summarecon, yaitu Kensington Office Tower.
Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto menuturkan pandemi yang berkelanjutan memberikan dampak pada aktivitas bisnis dan kinerja keuangan perusahaan. "Ini menyebabkan penyewa terus melakukan efisiensi biaya operasional termasuk sewa gedung."
Menurutnya, penyewa sangat mungkin meminta pengurangan luas ruang saat memperbarui kontrak nanti. “Pengelola gedung dapat menjadikan kondisi saat ini sebagai bahan evaluasi layout ruang pada masa mendatang, karena WFH dan sosial distancing bakal berlanjut," papar Ferry.