Bisnis.com, JAKARTA - Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan sejumlah pihak untuk mendorong perekonomian UMKM diharapkan terimplemantasi dengan baik.
Kerja sama tersebut dilakukan antara Kemendag, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan perusahaan perhotelan global, yakni ACCOR.
Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra, ACCOR dan seluruh jejaring hotel yang dimiliki akan menjadi off taker membeli produk-produk pelaku UMKM yang diperlukan serta telah terkurasi
"Termasuk jejaring yang berada di Bali, Surabaya, Semarang, Solo, Jakarta, dan Yogyakarta," ujar Syailendra dalam acara penandatangan MoU yang disiarkan secara daring dari Semarang, Kamis (15/10/2020).
Sementara PT BNI, lanjutnya, akan memberikan fasilitas permodalan dan pembinaan kepada UMKM yang bermitra dengan ACCOR, sedangkan Aprindo memasarkan produk-produk UMKM ke seluruh wilayah lewat jejaring ritel yang dimiliki asosiasi tersebut menggunakan teknologi Gojek.
"Sesuai dengan arahan Presiden [Joko Widodo], program harus dipastikan tidak hanya terkirim, tapi juga sampai," tegasnya.
Baca Juga
Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan MoU tersebut bertujuan menyerap produk-produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sehingga meningkatkan perputaran uang di sektor yang merupakan kontributor atas produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 60 persen.
"UMKM berkontribusi 60 persen terhadap PDB serta menyerap 95 persen tenaga kerja informal. Sayangnya, banyak UMKM yang belum menangkap peluang dari teknologi daring untuk menyerap konsumsi dalam negeri," ujar Agus.