Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemendag Dorong Industri Perhotelan Jadi Off Taker Produk UMKM

Kemendag berupaya mendorong sektor perhotelan untuk bisa membeli produk-produk pelaku UMKM yang diperlukan agar bisa meningkatkan perekonomian.
Pengunjung menikmati pemandangan di salah satu hotel yang kini tingkat hunian atau okupansinya mulai meningkat di Malang, Jawa Timur, Senin (17/12/2018)./ANTARA-Ari Bowo Sucipto
Pengunjung menikmati pemandangan di salah satu hotel yang kini tingkat hunian atau okupansinya mulai meningkat di Malang, Jawa Timur, Senin (17/12/2018)./ANTARA-Ari Bowo Sucipto

Bisnis.com, JAKARTA - Penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan sejumlah pihak untuk mendorong perekonomian UMKM diharapkan terimplemantasi dengan baik.

Kerja sama tersebut dilakukan antara Kemendag, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan perusahaan perhotelan global, yakni ACCOR.

Menurut Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra, ACCOR dan seluruh jejaring hotel yang dimiliki akan menjadi off taker membeli produk-produk pelaku UMKM yang diperlukan serta telah terkurasi

"Termasuk jejaring yang berada di Bali, Surabaya, Semarang, Solo, Jakarta, dan Yogyakarta," ujar Syailendra dalam acara penandatangan MoU yang disiarkan secara daring dari Semarang, Kamis (15/10/2020).

Sementara PT BNI, lanjutnya, akan memberikan fasilitas permodalan dan pembinaan kepada UMKM yang bermitra dengan ACCOR, sedangkan Aprindo memasarkan produk-produk UMKM ke seluruh wilayah lewat jejaring ritel yang dimiliki asosiasi tersebut menggunakan teknologi Gojek.

"Sesuai dengan arahan Presiden [Joko Widodo], program harus dipastikan tidak hanya terkirim, tapi juga sampai," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan MoU tersebut bertujuan menyerap produk-produk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sehingga meningkatkan perputaran uang di sektor yang merupakan kontributor atas produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 60 persen.

"UMKM berkontribusi 60 persen terhadap PDB serta menyerap 95 persen tenaga kerja informal. Sayangnya, banyak UMKM yang belum menangkap peluang dari teknologi daring untuk menyerap konsumsi dalam negeri," ujar Agus.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper