Bisnis.com, JAKARTA - Sistem transportasi bus perkotaan buy the service (BTS) atau beli jasa yang digagas oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan hadir di wilayah Banyumas dan sejumlah kota lainnya setelah percontohan dilakukan di 5 kota.
Sistem pembelian pelayanan oleh pemerintah kepada pihak operator angkutan umum membuat kualitas pelayanan angkutan umum khususnya angkutan perkotaan dapat ditingkatkan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengungkapkan pihaknya telah merangkul sejumlah pemerintah kabupaten/kota untuk menerapkan skema BTS. Antara lain, Palembang, Surakarta, Denpasar, Yogyakarta, dan Medan. Kemudian menyusul kota Bandung, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, dan Kabupaten Banyumas.
Pada Rabu (14/10/2020), ditandatangani Nota Kesepakatan antara Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dengan Pemerintah Kabupaten Banyumas tentang Perencanaan, Pembangunan, dan Pengoperasian Angkutan Umum Perkotaan di Kabupaten Banyumas.
"Banyumas sebagai salah satu Kabupaten yang cukup bagus perkembangan ekonominya mendapat dukungan dari pemerintah pusat dengan program buy the service," katanya dalam siaran pers, Rabu (14/10/2020).
Menurutnya, dengan kehadiran pemerintah melalui program BTS dapat mendidik masyarakat untuk meninggalkan kendaraan pribadi. Program yang dinamai “Teman Bus” ini hadir sebagai penunjang mobilisasi masyarakat khususnya di wilayah perkotaan.
Baca Juga
Layanan Teman Bus ini juga diharapkan menjadi bagian digitalisasi 4.0 smart city program yang mendukung cashless society. Program ini memberikan subsidi penuh bagi operator angkutan umum perkotaan.
Menurutnya, dengan fasilitas pendukung di dalam bus yang lebih baik dan tanpa dipungut biaya alias gratis, diharapkan lebih banyak masyarakat yang beralih ke moda transportasi publik. Penumpang hanya cukup menyiapkan kartu non tunai, dan membuka aplikasinya untuk melihat rute, jadwal kedatangan dan keberangkatannya secara realtime.
Dia mengungkapkan layanan Teman Bus di Kabupaten Banyumas yang akan hadir pada 2021 diharapkan dapat terintegrasi dengan program angkutan umum yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yaitu Trans Jateng.