Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 17 Sektor Andalan Versi Gubernur BI yang Akan Mendorong Pemulihan Ekonomi

Sektor-sektor tersebut di antaranya sektor pertanian, tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, serta basis ekonomi kerakyatan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan melalui streaming di Jakarta, Rabu (29/4/2020). Dok. Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan ada 17 sektor usaha produktif yang telah diidentifikasi pemerintah bisa dibuka secara bertahap dan aman di tengah pandemi Covid-19.

Pembukaan sektor-sektor tersebut dinilai bisa mendorong pemulihan ekonomi setelah aktivitas ekonomi pada kuartal kedua tahun ini terpukul dan ekonomi kuartal ketiga yang diproyeksi akan terkontraksi meski tidak sedalam kuartal sebelumnya.

Perry menyampaikan, tetap dibutuhkan sinergi yang kuat untuk bisa mendorong sektor-sektor ekonomi yang produktif dan aman tersebut. Ke-17 sektor ini diidentifikasi akan memberikan nilai tambah yang tinggi bagi ekonomi.

Perry memaparkan, sektor-sektor tersebut di antaranya sektor pertanian, tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, serta basis ekonomi kerakyatan.

"Sektor ini mulai dibuka dengan tetap menerapkan protokol Covid-19. Jadi ekonomi bisa tumbuh dan aman dari Covid-19. ini menjadi sangat penting," katanya dalam video conference, Kamis (9/10/2020).

Sektor lainnya, kata Perry, yaitu sektor informasi dan komunikasi, jasa keuangan, peternakan, pertambangan, termasuk adminsitrasi pemerintah di pusat dan daerah, dan masih ada beberapa sektor lainnya.

Sementara, Perry menilai sektor perdagangan dan restoran juga memiliki potensi dalam mendorong pemulihan ekonomi, namun diperlukan protokol Covid-19 yang lebih ketat.

"Perlu dilihat UMKM yang produktif dan aman, mulai bertahap dibuka dengan protokol Covid-19, jadi aktivitas ekonomi semkain kuat, mobilitas kuat dengan protokol Covid-19," tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper