Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar meresmikan peluncuran platform digital INA-LAC (Indonesia-Latin America and Caribia) yakni www.ina-lac.com.
Peresmian ini dilakukan secara virtual pada Kamis (8/10/2020), sebagai upaya untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Latin dan Karibia.
"Pendekatan virtual ini memang dalam konteks pandemi, tapi juga sebetulnya tuntutan dari perkembangan melakukan bisnis secara internasional yang saat ini makin mengarah ke sana [penggunaan platform daring, red]," kata Mahendra, dilansir dari Antara, Jumat (9/10/2020).
Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Ngurah Swajaya menambahkan bahwa penjajakan perdagangan melalui platform virtual menjadi solusi dalam mengatasi tantangan jarak geografis Indonesia dan wilayah Amerika Latin.
Selama ini, salah satu kendala yang dikeluhkan oleh pengekspor produk Indonesia ke kawasan itu adalah jarak yang terlalu jauh. Hal itu membuat Amerika Latin dan Karibia kebanyakan mengimpor produk dari China dan negara Asia Timur lainnya.
Data Kementerian Luar Negeri menunjukkan bahwa nilai perdagangan Indonesia dengan Amerika Latin dan Karibia pada 2019 senilai US$7,81miliar dengan surplus bagi Indonesia berkat nilai ekspor lebih dari US$4 miliar.
Baca Juga
"Tapi nilai total ekspor Indonesia ke seluruh kawasan Amerika Latin dan Karibia masih sangat kecil dibandingkan total nilai impor negara-negara di wilayah itu pada 2018, yakni hampir 1 triliun dolar AS," ujar Ngurah.
Dari total nilai impor negara-negara Amerika Latin dan Karibia, terdapat sejumlah sektor yang berpotensi dimasuki oleh produk Indonesia, misalnya tekstil dan pakaian jadi, serta produk makanan.
Dengan platform digital INA-LAC, para pengusaha Indonesia dan negara-negara Amerika Latin dan Karibia dapat bertemu secara virtual dengan fasilitas one-on-one business meeting yang disediakan di dalamnya.