Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia sedang menyelesaikan rute berbasis satelit (performance based navigation/PBN) fase II dengan jarak tempuh lebih pendek hingga tahun depan.
Manager Hubungan Masyarakat AirNav Indonesia Yohanes Sirait mengatakan telah menyusun langkah strategis dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada dengan optimal serta pertimbangan efisiensi dan efektivitas untuk tahun depan.
Saat ini, lanjutnya, AirNav Indonesia sedang menyelesaikan PBN Route Phase II, untuk Rute Sumatra, Kalimantan, sulawesi, dan Papua. Adapun, pada fase pertama telah membangun rute PBN Jawa - Bali, Jawa - Makassar.
“Momen pandemi ini kami gunakan juga untuk membuat langkah inovasi. Kami menerapkan UPR [used preferred route] bagi internasional flight, membuat rute berbasis satelit yaitu PBN dengan jarak tempuh lebih pendek. Hal ini akan mendukung efisiensi bagi maskapai,” jelasnya, Jumat (2/10/2020).
AirNav sebagai perum yang amanatnya melakukan pelayanan navigasi untuk menjamin keselamatan penerbangan juga ikut terimbas dengan penurunan pendapatan dari biaya navigasi pesawat.
Menurutnya, kondisi penerbangan saat ini menunjukkan bahwa penerbangan domestik masih berjalan pada kisaran 40 persen hingga 50 persen dari trafik normal. Sementara penerbangan internasional dan overflying berada pada kisaran antara 10 persen hingga 20 persen.
Baca Juga
Kondisi ini menunjukkan penerbangan domestik lebih bertahan dibandingkan dengan penerbangan Internasional.
Dia meyakini selama masa pandemi ini pelayanan AirNav Indonesia relatif tidak ada penurunan pelayanan. Layanan navigasi, sebutnya, memiliki level keamanan yang harus terus dijaga dan tidak boleh turun sedikitpun.