Bisnis.com, JAKARTA — Proyek kereta MRT Fase 2A untuk paket CP-201, rute Thamrin-Monas, sudah berjalan sebesar 8,157 persen dari target awal di tengah pandemi Covid-19.
Demikian disampaikan Direktur Utama PT Mass Rapid Transit Jakarta William Sabandar terkait progres fisik pengerjaan konstruksi.
“Sampai saat ini kita masih on schedule, tidak ada delayed sesuai target progres fisik sampai saat ini 8,157 persen dari hasil opname yang kita lakukan akhir bulan ini,” kata William dalam sebuah Webinar, Rabu (30/9/2020).
Kegiatan yang sudah rampung itu, tutur William, ada relokasi pohon, pengerjaan traffic diversion di Jl Thamrin dan Pembongkaran JPO di Bank Indonesia.
“Sebagaimana yang pernah saya sampaikan, nilai sejumlah Rp1,55 triliun akan kita serap tahun ini. Itu akan sangat membantu upaya pemerintah untuk mengatasi PEN sebagai akibat Covid-19 karena ada kegiatan seperti penyerapan tenaga kerja, tenaga ahli, pembelian alat konstruksi dan aktivitas ekonomi yang mengikuti di wilayah sekitarnya,” tuturnya.
Berikutnya, dia mengatakan, pihaknya bakal melakukan pekerjaan Borehole Ground Penetrating Radar (GPR) untuk pengecekan struktur drainase yang dapat mempengaruhi pekerjaan Tunnel Borong Machine (TBM) yang ditargetkan rampung pada 30 Oktober 2020.
“Lalu saat ini kita tengah mengerjakan pembongkaran sebagian trotoar pejalan kaki dan relokasi utilitas di sisi timur Jalan Thamrin. Di samping penggalian Test Pit untuk mengindetifikasi utilitas eksisting di are Jalan Museum dan Jalan Merdeka Barat,” tuturnya.
Ihwal penggalian Tes Pit itu, dia juga menambahkan, dikerjakan di objek cagar budaya yang berada di area persimpangan Kebon Sirih.
“Pekerjaan perbaikan tanah untuk peluncuran Tunnel Boring Machine, rencananya sudah siap kita luncurkan tahun depan, kita mulai letakkan di Stasiun Thamrin,” ujarnya.