Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Nelayan Masih Susah Akses Kredit Perbankan

Kementerian Kelautan dan Perikanan terus berupaya untuk mendekatkan penyedia modal dengan nelayan sehingga mendapatkan akses permodalan dengan lebih mudah.
Kapal milik nelayan tidak digunakan melaut selama ombak tinggi di Pantai Depok pada Kamis 13 Juni 2019./Harian Jogja-Dok.
Kapal milik nelayan tidak digunakan melaut selama ombak tinggi di Pantai Depok pada Kamis 13 Juni 2019./Harian Jogja-Dok.

Bisnis.com, JAKARTA -- Akses permodalan masih menjadi kendala utama para nelayan. Anggapan pengajuan kredit ke perbankan yang rumit membuat para nelayan lebih memilih meminjam uang ke rentenir yang dirasa lebih mudah walau dengan risiko lebih tinggi.

Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Zaini tidak menampik angggapan mengurus kredit usaha nelayan di perbankan yang rumit masih sulit dihilangkan dari benak nelayan.

KKP, katanya, terus berupaya untuk mendekatkan penyedia modal dengan nelayan sehingga mendapatkan akses permodalan dengan lebih mudah. Permodalan bisa digunakan untuk perawatan kapal, perbaikan mesin hingga memutahirkan alat tangkap.

"Dengan demikian para nelayan dapat terbantu mendapat modal usaha dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan. Tidak hanya untuk modal melaut, tetapi juga untuk melakukan perbaikan dan perawatan kapal perikanan, mesin serta alat penangkapan ikannya," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (29/9/2020).

Zaini menyebutkan kegiatan pengembangan usaha dan diversifikasi usaha nelayan ini merupakan salah satu langkah KKP dalam memberdayakan nelayan di tengah pandemi.

KKP bekerjasama dengan berbagai perbankan agar para nelayan dengan mudah mengakses permodalan. Persyaratan dan mekanisme kreditnya pun disesuaikan dengan kebutuhan nelayan.

"Melalui kegiatan semacam ini, kita undang penyedia modal baik BLU LPMUKP, perbankan, pegadaian ke sentra nelayan. Kami berikan sosialisasi dan ada gerai pendanaan yang mana nelayan dapat berkonsultasi langsung dengan penyedia modal usaha," tambahnya.

Slamet Ariyadi, Anggota Komisi IV DPR RI mengatakan usaha kecil nelayan perlu terus dilakukan pendampingan. Menurutnya, wilayah Madura ini terkenal dengan hasil olahan produk perikanan seperti petis maupun olahan hidangan lorjuk.

"KKP dan Komisi IV DPR RI memiliki visi utama yang sama dalam memberikan perlindungan dan pemberdayaan bagi nelayan untuk meningkatkan pendapatannya. Kami juga terus menggelar dialog untuk menjaring masukan dan aspirasi dari masyarakat kelautan dan perikanan," tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper