Bisnis.com, JAKARTA -- Akses permodalan masih menjadi kendala utama para nelayan. Anggapan pengajuan kredit ke perbankan yang rumit membuat para nelayan lebih memilih meminjam uang ke rentenir yang dirasa lebih mudah walau dengan risiko lebih tinggi.
Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Muhammad Zaini tidak menampik angggapan mengurus kredit usaha nelayan di perbankan yang rumit masih sulit dihilangkan dari benak nelayan.
KKP, katanya, terus berupaya untuk mendekatkan penyedia modal dengan nelayan sehingga mendapatkan akses permodalan dengan lebih mudah. Permodalan bisa digunakan untuk perawatan kapal, perbaikan mesin hingga memutahirkan alat tangkap.
"Dengan demikian para nelayan dapat terbantu mendapat modal usaha dalam melakukan aktivitas penangkapan ikan. Tidak hanya untuk modal melaut, tetapi juga untuk melakukan perbaikan dan perawatan kapal perikanan, mesin serta alat penangkapan ikannya," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (29/9/2020).
Zaini menyebutkan kegiatan pengembangan usaha dan diversifikasi usaha nelayan ini merupakan salah satu langkah KKP dalam memberdayakan nelayan di tengah pandemi.
KKP bekerjasama dengan berbagai perbankan agar para nelayan dengan mudah mengakses permodalan. Persyaratan dan mekanisme kreditnya pun disesuaikan dengan kebutuhan nelayan.
Baca Juga
"Melalui kegiatan semacam ini, kita undang penyedia modal baik BLU LPMUKP, perbankan, pegadaian ke sentra nelayan. Kami berikan sosialisasi dan ada gerai pendanaan yang mana nelayan dapat berkonsultasi langsung dengan penyedia modal usaha," tambahnya.
Slamet Ariyadi, Anggota Komisi IV DPR RI mengatakan usaha kecil nelayan perlu terus dilakukan pendampingan. Menurutnya, wilayah Madura ini terkenal dengan hasil olahan produk perikanan seperti petis maupun olahan hidangan lorjuk.
"KKP dan Komisi IV DPR RI memiliki visi utama yang sama dalam memberikan perlindungan dan pemberdayaan bagi nelayan untuk meningkatkan pendapatannya. Kami juga terus menggelar dialog untuk menjaring masukan dan aspirasi dari masyarakat kelautan dan perikanan," tambahnya.